Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli
Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta tidak mengomentari perihal rencana IPO CDI dan dampaknya bagi TPIA. Namun, khusus akuisisi SECP, seharusnya hal ini bisa membuat TPIA makin eksis menjadi pemain global di sektor petrokimia.
Dia juga percaya, SECP yang kini berganti nama menjadi Aster akan segera memberikan dampak positif bagi kinerja keuangan TPIA pada kuartal-kuartal mendatang, termasuk memangkas rugi bersih emiten tersebut.
“Akuisisi ini juga ditujukan untuk meningkatkan kinerja fundamental TPIA itu sendiri,” tutur dia, Minggu (4/5).
Baca Juga: Chandra Asri Pacific (TPIA) Raih Pendapatan Bersih US$ 622,1 Juta pada Kuartal I-2025
Sebagai catatan, TPIA mampu membukukan pendapatan bersih sebesar US$ 622,1 juta pada akhir kuartal I-2025, atau melesat 31,8% year on year (YoY) dibandingkan realisasi pendapatan bersih perusahaan pada kuartal I-2024 senilai US$ 471,9 juta.
Rugi bersih TPIA pada kuartal I-2025 juga berkurang 27,7% YoY dari US$ 32,6 juta pada kuartal I-2024 menjadi US$ 23,6 juta pada kuartal I-2025.
Nafan tidak memberi rekomendasi saham untuk TPIA. Adapun Indy merekomendasikan beli saham TPIA dengan target harga jangka panjang ke level Rp 9.000 per saham.
Selanjutnya: Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA) Bukukan Laba Rp 332 Miliar pada Kuartal I 2025
Menarik Dibaca: Cara Mengobati Asam Urat dengan Suplemen Berikut, Aman Dikonsumsi Setiap Hari
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News