Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) berhasrat melakukan ekspansi besar-besaran. Di 2012, pengelola minimarket Alfamart ini berencana menambah 3 unit hingga 4 unit pusat distribusi, dan 800 toko baru.
Ekspansi tersebut akan dilakukan menyebar di daerah yang sudah menjadi kekuasaan AMRT seperti Jawa, Lampung, Makassar dan Bali. dan di luar Jawa. "Anggarannya belum final jadi belum bisa diinformasikan daerah mana saja," kata Fernia Rosalie Kristanto, Sekretaris Perusahaan AMRT kepada KONTAN, Selasa (17/1).
Dari sisi belanja modal, manajemen AMRT belum menetapkan besaran pastinya. Namun, Fernia memberikan kisi-kisi mengenai anggaran yang dibutuhkan untuk ekspansi tersebut.
Untuk membangun satu unit pusat distribusi, perusahaan biasanya memerlukan dana Rp 50 miliar - Rp 80 miliar. Sementara, untuk membangun satu unit toko dibutuhkan biaya sekitar Rp 800 juta termasuk untuk biaya sewa tanah selama 5 tahun. Jika menghitung dari perkiraan tersebut, AMRT berarti memerlukan dana sekitar Rp 960 miliar untuk merampungkan ekspansi di tahun ini.
Rencana tersebut merupakan kelanjutan dari ekspansi yang sudah dilakukan di 2011. AMRT memang sudah membangun 800 unit toko baru dan tiga unit pusat distribusi yang tersebar di Jawa dan Luar Jawa. Untuk merampungkan itu, AMRT menggelontorkan belanja modal sebesar Rp 950 miliar yang ditutupi dari kas internal perusahaan.
AMRT memang perlu melakukan ekspansi guna mendorong kinerja keuangannya. Berdasarkan catatan KONTAN, di tahun ini, AMRT mematok target pertumbuhan pendapatan 20% dari realisasi 2011 yang diproyeksikan mencapai Rp 18 triliun.
Hal itu ditopang juga oleh pertumbuhan industri barang konsumsi yang diprediksi naik 12% di tahun ini. Perseroan optimis minimarket memiliki peran yang dominan dalam industri barang konsumsi seiring pertumbuhan kelas menengah yang terbilang tinggi.
Sejauh ini, AMRT sudah merasakan berkah dari ekspansi yang sudah dilakukannya. Hingga akhir September 2011, AMRT mencetak pendapatan Rp 13,42 triliun. Capaian itu tumbuh 33,06% dari periode sama 2010 yang tercatat Rp 10,08 triliun.
Kenaikan pendapatan yang dicapai AMRT berimbas positif pada perolehan laba. Hingga kuartal III-2011, AMRT mencetak laba usaha Rp 322,36 miliar, naik 52,63% dari periode sama 2010 yang Rp 211,2 miliar. Laba bersih AMRT juga naik 48,56% menjadi Rp 226,34 miliar dari kuartal III-2010 yang senilai Rp 152,36 miliar.
Pada perdagangan Selasa (17/1), harga AMRT ditutup tidak bergerak dari level Rp 3.950 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News