kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Ekonomi melemah, bursa Asia malah kian semangat


Kamis, 14 Agustus 2014 / 12:42 WIB
Ekonomi melemah, bursa Asia malah kian semangat
ILUSTRASI. Promo Guardian Super Hemat Periode 2-15 Maret 2023.


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

TOKYO. Pada transaksi siang (14/8), bursa Asia masih tampak bersemangat. Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 13.41 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,3%. Sementara itu, indeks Topix Jepang naik 0,6%, indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,7%, dan indeks Kospi Korea Selatan turun 0,2%.

Bursa Asia mendaki di tengah spekulasi bahwa penentu kebijakan global tidak akan memangkas nilai stimulus mereka setelah data ekonomi yang dirilis melemah. Asal tahu saja, tingkat penjualan ritel di AS tak banyak mencatatkan perubahan pada JUli. Kondisi itu meredakan kecemasan pelaku pasar bahwa the Federal Reserve akan mempercepat kebijakannya untuk menaikkan suku bunga acuan.

Selain itu, Barclays Plc dan Australia & New Zealand Banking Group Ltd menilai China akan mengambil kebijakan baru untuk mengerek pertumbuhan setelah ekspansi kredit dan penjualan rumah di Negeri Panda tersebut anjlok.

Dari Korea Selatan, bank sentral memangkas tingkat suku bunga acuan sebesar 25 basis poin. Ini merupakan penurunan pertama sejak lebih dari setahun terakhir. Sejumlah analis juga memprediksi, pertumbuhan ekonomi di Eropa akan melambat pada kuartal kedua.

"Meskipun the Fed sudah mengubah arah pembicaraan mereka tentang suku bunga, sepertinya kenaikan suku bunga AS masih berupa wacana," jelas Donald Williams, chief investment officer Platypus Asset Management Ltd dari Sydney. Dia menambahkan, selama suku bunga masih rendah, permintaan saham masih akan bagus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×