kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ekonomi Eropa tak seburuk prediksi, euro menguat terhadap dolar AS


Rabu, 10 Juni 2020 / 22:10 WIB
Ekonomi Eropa tak seburuk prediksi, euro menguat terhadap dolar AS
ILUSTRASI. Tren penguatan mata uang euro terhadap dolar AS diperkirakan bakal berlanjut.


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren penguatan mata uang euro terhadap dolar AS diperkirakan bakal berlanjut. Saat ini pasangan EUR/USD masih berada dalam tren bullish. Untuk itu, investor direkomendasikan untuk melakukan buy pada perdagangan Kamis (11/6).

Analis PT Bestprofit Futures Agus Prasetyo mengungkapkan, pasangan EUR/USD sudah naik di atas 1.1350. Pemulihan dolar AS mulai kelihatan memudar. Kondisi tersebut terjadi karena investor tengah berhati-hati menunggu kejelasan tentang keadaan ekonomi dan stimulus lebih lanjut dari pertemuan Federal Reserve (The Fed).

"The Fed diperkirakan akan mengambil langkah-langkah untuk meratakan kurva imbal hasil (yield) surat utang pemerintah," kata Agus kepada Kontan.co.id, Rabu (10/6).

Baca Juga: Analis: Rupiah menguat, saham-saham berikut ini jadi menarik

Harapan akan stimulus The Fed lebih lanjut membebani pergerakan dolar AS. Alhasil, EUR terdorong dan berpeluang melanjutkan kenaikan. Pasar saham global yang cenderung koreksi pun turut menopang penguatan  kurs euro.

Sementara itu, neraca dagang Jerman yang hanya surplus € 3,2 miliar, lebih rendah daripada perkiraan. Ekspor negara dengan ekonomi terbesar di Zona Euro ini turun 24% dan impor turun 16,5%.

Selain itu, Uni Eropa juga mempublikasikan PDB kuartal I-2020 yang sedikit lebih baik dibandingkan perkiraan semula atau turun 3,6%. Disamping itu, muncul harapan akan ada stimulus yang baru dari benua biru.

Baca Juga: Waspada, pertumbuhan ekonomi kuartal II-2020 diyakini negatif

Faktor positif lain yang mendukung euro dalam tren bullish adalah pidato dari Gubernur Bank Sentral Eropa (ECB) Christine Lagarde yakin bahwa pengadilan Jerman akan memutuskan utnuk mendukung program pembelian obligasi ECB. Perlu diingat, bulan lalu, pengadilan Jerman mempertanyakan legalitas inisiatif quantitative easing (QE) terbaru bank sentral Eropa.

Meskipun begitu, Agus menjelaskan bahwa pernyataan Lagarde justru mengisyaratkan optimisme bahwa keretakan antara Jerman dan ECB akan segera beres dan dampaknya EUR/USD kembali akan bullish. "Akan tetapi investor juga tetap harus waspada dan mengantisipasi kemungkinan pola pembalikan dari dolar AS yang sewaktu-waktu bisa menguat seiring yield US Treasury yang membaik dan ditambah risiko terjadinya gelombang kedua Covid-19," ujar dia.

Baca Juga: Kasus baru corona tinggi, kurs rupiah bisa melemah lagi pada perdagangan Kamis (11/6)

Secara teknikal, pasangan EUR/USD bakal bergerak konsolidasi dalam bias bullish terbatas dengan kecenderungan naik. Adapun indikator exponential moving average (EMA) melebar dengan arah harga naik. Vortex indicator (VI) memberikan sinyal blue over red dengan arah kurs berpotensi naik.

Sedangkan pada indikator true strenght indicator (TSI) berada di figur +5 dengan arah kurs berpotensi sideways. Secara umum pasangan EUR/USD terlihat masih dalam konsolidasi denga potensi naik (bullish) terbatas. Adapun rekomendasi trading untuk EUR/USD adalah buy dengan level resistance 1,1379 - 1,1394 - 1,1434 dan support 1,1339 - 1,1314 - 1,1274.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×