kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.490   100,00   0,60%
  • IDX 6.520   249,06   3,97%
  • KOMPAS100 949   42,15   4,65%
  • LQ45 738   34,14   4,85%
  • ISSI 202   5,55   2,82%
  • IDX30 382   17,70   4,85%
  • IDXHIDIV20 462   16,68   3,75%
  • IDX80 107   4,47   4,34%
  • IDXV30 110   2,54   2,36%
  • IDXQ30 125   5,23   4,36%

Ekonomi eropa membaik, euro melesat


Jumat, 24 Januari 2014 / 07:18 WIB
Ekonomi eropa membaik, euro melesat
ILUSTRASI. PT Petrosea Tbk PTRO


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Indikator industri yang membaik mampu menguatkan stamina euro. Mata uang negara-negara Eropa ini menguat terhadap sejumlah mata uang utama dunia.

Data Bloomberg menunjukkan, Kamis (23/1) hingga pukul 17.30 WIB, euro tampil perkasa melawan aussie (AUD) dengan kenaikan 1,17% dibanding hari sebelumnya ke level 1,5483. Lalu, euro juga menguat 0,63% versus dollar AS (USD) ke posisi 1.3632. Pasangan EUR/JPY juga naik 0,42% menjadi 142,19.

Euro menguat terhadap dollar AS, karena pasar optimistis pertumbuhan ekonomi Eropa membaik. Ini terjadi setelah data sektor swasta Jerman pada Januari ini tumbuh paling cepat dalam 2,5 tahun terakhir. Selain itu, data manufaktur PMI Jerman pada Januari 2014 juga meningkat menjadi 56,3, dibanding bulan sebelumnya, sebesar 54,3.

Analis senior Monex Investindo Futures, Zulfirman Basir menambahkan, euro menguat atas aussie, akibat posisi aussie yang memang sedang tertekan. Mata uang Australia itu  cukup terpuruk, setelah rilis data manufaktur China tidak sebagus perkiraan. Ini berdampak negatif pada aussie, karena China adalah mitra dagang utama Australia.

"Dari zona Eropa, posisi euro makin kuat, setelah data manufaktur kawasan tersebut dilaporkan positif," imbuh Zulfirman.

Sementara, analis Soegee Futures, Alwi Assegaf menilai, secara umum, euro bergerak mendatar cenderung turun terhadap dollar AS. Ini lantaran  dollar AS memang sedang menguat terhadap mayoritas mata uang dunia. Spekulasi  The Fed akan melanjutkan pengurangan stimulus (tapering) menjelang rapat FOMC pada pekan mendatang telah menyokong otot dollar AS.

Namun, kemarin, penguatan USD  tertahan, karena data ekonomi zona euro, seperti PMI dan manufaktur Jerman menunjukkan hasil lebih tinggi ketimbang  prediksi pasar. Alhasil, nilai tukar euro mampu mengalahkan dollar AS.

Tapi, Alwi mengingatkan, dari Amerika juga akan ada rilis data ekonomi, seperti klaim pengangguran dan data perumahan. Analis memprediksi hasilnya bakal bagus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Undang-Undang Kepailitan Dan PKPU Indonesia KONTAN DIGITAL PREMIUM ACCESS

[X]
×