kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.908.000   1.000   0,05%
  • USD/IDR 16.212   -17,00   -0,10%
  • IDX 6.865   -12,86   -0,19%
  • KOMPAS100 999   -3,55   -0,35%
  • LQ45 764   -2,07   -0,27%
  • ISSI 226   -1,00   -0,44%
  • IDX30 393   -1,12   -0,29%
  • IDXHIDIV20 455   -0,68   -0,15%
  • IDX80 112   -0,32   -0,28%
  • IDXV30 114   0,03   0,02%
  • IDXQ30 127   -0,74   -0,58%

Ekonomi diprediksi membaik tahun depan, saham-saham ini bisa jadi pilihan


Selasa, 29 Desember 2020 / 20:33 WIB
Ekonomi diprediksi membaik tahun depan, saham-saham ini bisa jadi pilihan
ILUSTRASI. Saham-saham sektor penggerak ekonomi bisa menjadi pilihan untuk tahun depan.


Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Tidak jauh berbeda, Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengungkapkan, saham-saham sektor pertambangan khususnya emas dan nikel juga masih akan menarik tahun depan. 

Di sisi lain, saham-saham perbankan, khususnya golongan buku empat, juga atraktif karena kinerjanya yang cukup kuat. Walau pandemi Covid-19 masih akan membayangi, Wawan menganggap perbaikan ekonomi akan mendorong kinerja emiten perbankan tahun depan karena mulai dibutuhkan oleh masyarakat. 

Adapun untuk sektor infrastruktur, khususnya penyedia menara telekomunikasi dinilai akan menarik karena masih dibutuhkan oleh masyarakat selama pandemi. Ini tercermin dari kinerja di tahun 2020 yang cenderung membaik. 

Wawan juga melihat, tahun depan akan menjadi kebangkitan bagi saham-saham yang sepanjang tahun 2020 ini sudah tertekan seperti ASII. Kendati penjualannya belum pulih sepenuhnya, Wawan mengamati kinerja ASII mulai menunjukkan pemulihan mendekat akhir tahun 2020.  

Baca Juga: Menebak arah IHSG di hari terakhir perdagangan 2020

Mempertimbangkan peluang di atas, tahun depan Wawan cenderung menjagokan saham-saham seperti BBCA untuk sektor perbankan, INCO untuk sektor pertambangan, dan TOWR untuk sektor infrastruktur. Target harganya, Rp 36.000 hingga Rp 37.000 untuk BBCA, Rp 6.000 untuk INCO, dan Rp 1.200 untuk TOWR. 

Selain ketiga saham itu, Wawan turut menjagokan ASII dan KLBF, dengan target harga masing-masing Rp 7.000 untuk ASII dan Rp 1.600 dan Rp 1.700 untuk KLBF.

Menurut dia, walau sektor farmasi seperti KLBF diprediksi tidak akan mencatatkan kenaikan harga yang signifikan ke depan, sahamnya masih menarik dan bisa menjadi alternatif mengingat pendemi Covid-19 masih belum usai. 

Baca Juga: Menimbang pilihan saham untuk tahun depan




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×