kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45897,77   -10,78   -1.19%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonomi China mulai membaik, harga tembaga sentuh level tertinggi


Selasa, 14 Juli 2020 / 21:58 WIB
Ekonomi China mulai membaik, harga tembaga sentuh level tertinggi
ILUSTRASI. Tembaga batangan. Ekonomi China mulai membaik, harga tembaga sentuh level tertinggi. REUTERS/Eliseo Fernandez/File Photo


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penggelontoran stimulus bank sentral global serta ekonomi China yang membaik setelah lebih dulu berhasil menangani pandemi Covid-19, menyokong harga tembaga.

Mengutip Bloomberg, Senin (13/7), harga tembaga di London Metal Exchange raih harga tertinggi dengan naik 2,48% menjadi US$ 6.571 per metrik ton.

Baca Juga: Menakar kekuatan bisnis Grup Sinarmas di sektor sawit dan kertas

Analis Central Capital Futures Wahyu Tribowo Laksono mengatakan harga tembaga dalam tren naik karena permintaan tembaga kembali muncul setelah ekonomi China mulai membaik dari pandemi korona. Pasokan tembaga yang mengetat menjadi juga menambah sentimen positif bagi harga tembaga.

Kabar terbaru, Tambang Antofagasta Centinela, Cile sedang melalukan pemungutan suara untuk menentukan mogok kerja karena pandemi. Jika mogok kerja terjadi maka pasokan tembaga akan semakin berkurang dan harga bisa kembali naik.

Harga tembaga terus naik hingga sentuh level tertinggi juga didukung oleh berbagai pelonggaran kredit dan stimulus yang pemerintah China sediakan. "Implus kredit China meningkatkan permintaan tembaga jadi lebih tinggi," kata Wahyu.

Selain itu, stimulus yang dikeluarkan bank sentral global dalam menghadapi pandemi juga bisa membantu harga tembaga naik.

Baca Juga: Meski diterpa konflik internal, saham Grup Sinarmas dinilai masih menarik

Namun, meski indikator fundamental membaik, Wahyu mengatakan ancaman baru bagi tembaga bisa mengancam harga kembali menurun.

Sentimen negatif yang perlu diwaspadai adalah perang dagang AS dan China. Bagaimana pun persoalan kedua negara besar tersebut sangat berpengaruh pada harga komoditas.

Apalagi jika pandemi masih terus menyebar. Wahyu mengatakan tembaga menjadi komoditas penentu arah ekonomi.

Baca Juga: Jelang sore, harga emas spot berada di US$ 1.800,81 per ons troi

Saat ekonomi China terancam karena masih terdampak virus, wajar jika harga tembaga melemah. Sebaliknya, pelemahan harga tembaga bisa menjadi indikasi bahwa ekonomi global sedang melemah.

Wahyu memproyeksikan dalam jangka pendek harga tembaga bertengger di US$ 6.500 per metrik ton hingga US$ 7.000 per metrik ton. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×