kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ekonom Pefindo sebut recovery bond bisa beri dampak positif ke pasar obligasi


Minggu, 29 Maret 2020 / 13:00 WIB
Ekonom Pefindo sebut recovery bond bisa beri dampak positif ke pasar obligasi
ILUSTRASI. Aktivitas karyawan yang memantau perdagangan obligasi


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Upaya pemerintah demi menopang likuiditas dunia usaha imbas virus corona terus berlanjut. Yang terbaru pemerintah tengah menjajaki kemungkinan mengeluarkan recovery bond, yakni surat utang yang nantinya akan dibeli oleh Bank Indonesia (BI) atau investor swasta sehingga mengalirkan dana segar untuk pemerintah. 

Nantinya dana dari surat utang tersebut akan disalurkan oleh pemerintah untuk dunia usaha melalui skema kredit khusus.

Head of Economics Research Pefindo Fikri C Permana menilai wacana penerbitan recovery bond bisa memberikan tambahan pilihan bagi investor. Khususnya kepada para investor yang memiliki tujuan altruisme dan society development. Keduanya merupakan investasi berbasis kesejahteraan orang lain atau umum.

Baca Juga: Recovery bond dinilai bisa menjadi solusi untuk topang likuiditas di pasar

“Saya rasa karena target utamanya adalah pasar tenaga kerja yang kondusif, menjaga daya beli masyarakat hingga stabilitas ekonomi secara keseluruhan, maka seharusnya bisa memberi dampak positif,” kata Fikri ketika dihubungi Kontan.co.id, Minggu (29/3).

Namun Fikri juga menegaskan adanya tantangan bagi pemerintah jika memang akhirnya merealisasikan penerbitan recovery bond. Hal ini dilihat Fikri berdasarkan stimulus-stimulus yang sebelumnya sudah pernah dikeluarkan pemerintah. Reputasi pemerintah menjadi dipertaruhkan ketika meluncurkan stimulus yang tergolong baru seperti recovery bond.

“Bagaimanapun kondisinya, kita hanya bisa berharap niat baik pemerintah ini sebaiknya juga memiliki implementasi yang baik nantinya,” ujar Fikri.

Sementara dari segi kacamata investor terkait prospek recovery bond, Fikri melihatnya nilai return langsung sebaiknya tidak dijadikan tujuan utama.

Baca Juga: Core Indonesia: Penerbitan recovery bond bentuk kebijakan pelonggaran quantitative

“Tapi jika tujuannya untuk menjaga stabilitas ekonomi dalam negeri dan pengembangan ekonomi berkelanjutan. Sebaiknya surat utang ini masuk menjadi list instrumen menarik bagi investor, khususnya investor domestik,” pungkas Fikri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×