Reporter: Febrina Ratna Iskana, Agus Triyono | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Dollar Australia menguat terhadap sejumlah mata uang utama dunia. Penguatan aussie dipicu oleh adanya reformasi kebijakan di China.
Di pasar spot sampai dengan Selasa (19/11) pukul 19.14 WIB, pasangan mata uang AUD/USD menguat 0,45% menjadi 0,9419, AUD/JPY menguat 0,32% menjadi 94,07, dan pasangan EUR/AUD melemah 0,52% menjadi 1,4328 dibanding hari sebelumnya.
Tonny Mariano, analis Harvest International Futures mengatakan, reformasi kebijakan ekonomi China berupa perluasan batas trading yuan dan penghapusan pembatasan investasi asing dan lokal, mampu meningkatnya minat pelaku pasar terhadap aset berisiko.
Penguatan aussie terhadap dollar AS juga didukung oleh kebijakan Bank Sentral Australia yang mempertahankan suku bunga. Sentimen positif juga datang dari pernyataan Bank Sentral AS yang belum akan memangkas stimulus. Apalagi, sejak akhir Oktober, AUD/USD cenderung melemah hingga level terbawah pada pekan lalu.
Daru Wibisono, analis Monex Investindo Futures mengatakan, secara fundamental, data ekonomi Australia kurang mendukung penguatan aussie. "Tapi fokus dan kekhawatiran pasar yang lebih besar terhadap kondisi Eropa membuat aussie bisa menguat terhadap euro," kata Daru.
Daru mengatakan, penguatan aussie tersebut bisa saja berbalik. Syaratnya, indeks sentimen ekonomi Jerman dan Eropa dirilis positif sesuai dengan ekspektasi.
Alwi Assegaf, analis Soegee Futures mengatakan, penguatan AUD/JPY dipicu aksi bargain hunting saat pasangan ini melemah. Bank of Japan diprediksi tidak akan mengeluarkan kebijakan baru. BOJ masih mempertahankan guyuran stimulus. Sehingga, ada kemungkinan pasangan mata uang AUD/JPY turun menjelang rapat BOJ hari ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News