Sumber: CoinDesk,TheIndependent.co.uk | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Harga Bitcoin sekali lagi naik, melonjak hampir 10% selama akhir pekan untuk membawanya kembali di atas US$ 35.000 pada awal minggu ini.
Mengacu data CoinDesk, harga Bitcoin pada Selasa (29/6) malam waktu Indonesia Barat ada di kisaran US$ 36.000.
Melansir The Independent, kembalinya harga Bitcoin ke lingkungan hijau sebagian didorong oleh berita dari miliarder Meksiko Ricardo Salinas.
Salinas mengatakan, bank yang dia dirikan, Banco Azteca, bisa menjadi yang pertama di Meksiko yang menerima mata uang kripto.
Tapi, ada berita kurang positif, bursa kripto terkemuka Binance bisa dilarang beroperasi di Inggris.
Baca Juga: Banco Azteca berencana terima Bitcoin dkk, Meksiko tegaskan kembali larangan kripto
Meski begitu, dalam sebuah pernyataan Binance menyebutkan: “Pemberitahuan FCA tidak memiliki dampak langsung pada layanan di Binance.com".
FCA adalah singkatan dari Financial Conduct Authority, regulator bagi 58.000 perusahaan jasa keuangan dan pasar keuangan di Inggris.
Analis tetap terbagi ke arah mana harga Bitcoin akan menuju pada paruh kedua tahun ini, dengan pola dari kenaikan sebelumnya pada 2013 dan 2017 menunjukkan itu bisa berjalan baik.
Menunjukkan sinyal beli
Salah satu analis yang percaya akan ada rekor tertinggi baru tahun ini adalah trader Belanda dengan nama samaran PlanB.
Model Stock-to-flow-nya memungkinkan volatilitas jangka pendek, juga memproyeksikan keuntungan besar dalam jangka panjang.
Baca Juga: Harga Bitcoin turun, tertekan langkah regulator Inggris yang bidik Binance
Sementara Bitcoin “memperlihatkan sinyal beli yang besar”, menurut satu indikator.
Grafik Puell Multiple, yang memetakan profitabilitas penambangan, telah memasuki zona hijau untuk pertama kalinya sejak Maret 2020.
Pada saat flash crash telah mendorong harga cryptocurrency di bawah US$ 5.000, dan reli berikutnya membawanya ke level tertinggi baru sepanjang masa sebelum akhir tahun.
“Puell Multiple menampilkan sinyal beli besar untuk #bitcoin,” tweet investor kripto terkemuka Lark Davis, seperti dikutip The Independent.
“Puell Multiple menunjukkan sinyal beli,” kata Ben Lilly, ekonom kripto di Jarvis Labs, mencatat dalam posting Substack yang diterbitkan pada Senin (28/6), seperti dilansir CoinDesk.
Namun, Lully mengingatkan, metrik tersebut terkait dengan penambang dan mungkin terdistorsi oleh larangan penambangan di China.
Selanjutnya: Elon Musk kembali berkicau, harga Dogecoin langsung menanjak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News