kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45904,15   5,40   0.60%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Efek kemenangan Biden, Grant Thornton menilai ekspor dan rupiah bakal menguat


Senin, 09 November 2020 / 07:00 WIB
Efek kemenangan Biden, Grant Thornton menilai ekspor dan rupiah bakal menguat


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hasil pemilihan presiden Amerika Serikat pada 3 November 2020 memenangkan Joe Biden dari Partai Demokrat. Biden berhasil meraih 290 suara elektoral. 

Kemenangan tersebut berdampak terhadap peta perekonomian dunia. Salah satu yang menjadi sorotan adalah perang dagang dengan China yang berjalan selama beberapa tahun terakhir selama pemerintahan Donald Trump. 

Baca Juga: Ada tanda pemulihan ekonomi, analis sarankan cermati foreign inflow

Perang dagang ini secara tidak langsung akan menekan kinerja ekspor dan impor dunia termasuk perekonomian Indonesia. Biden diproyeksikan beberapa pengamat akan mengurangi tensi hubungan dagang dengan China. 

Grant Thornton Indonesia dalam rilis Minggu (8/11) berpendapat, tidak hanya menurunkan tensi perdagangan tapi juga mengerek harga komoditas secara umum. Sehingga ini akan menjaga pasar keuangan global tetap stabil. Grant Thornton Indonesia juga menilai, kemenangan Biden akan menguntungkan ekspor dan nilai tukar rupiah. 

Turunnya tensi perang dagang di era Biden akan mengatasi sengketa perdagangan dengan China yang ada di organisasi perdagangan dunia (WTO). Tapi ini bisa menjadi bencana juga bagi Indonesia. Sebab jika semula investor China memindahkan pabrik ke negara lain termasuk Indonesia hal ini akan menghambat. Belakangan hal ini cukup menjadi fokus pemerintah Indonesia untuk bisa menaguk keuntungan. 

Baca Juga: Ini kandidat Menteri Keuangan di pemerintahan Joe Biden

Sehingga ada risiko terhambatnya arus aliran investasi asing secara langsung alias foreign direct investor (FDI). "Kemenangan Joe Biden diharapkan dapat membawa sentimen positif bagi perekonomian Indonesia dengan perubahan kebijakan ekonomi yang akan diambil Amerika Serikat dalam empat tahun ke depan berbeda dari pemerintah saat ini," kata Johana Gani, Managing Partner Grant Thornton Indonesia dalam rilis. 

"Ketidakpastian ekonomi akibat perang dagang dan pandemi sepanjang tahun 2020 diharapkan dapat segera pulih dan hubungan dagang Indonesia Amerika Serikat tetap stabil dan bergerak positif," harap Johana. 

Dari sisi ekonomi, Joe Biden akan melakukan kebijakan baru seperti menaikkan berbagai macam pajak termasuk pajak korporasi yang diprediksi naik 15%. Tak hanya itu, Biden akan memberikan stimulus fiskal yang jauh lebih besar yakni US$ 2,5 triliun selama periode 2021-2024. 

Baca Juga: Joe Biden terpilih jadi Presiden AS, aliran dana asing bakal masuk lagi ke Indonesia

Seperti diketahui perekonomian Amerika Serikat mempengaruhi 30% perekonomian dunia. Maka ketika Amerika Serikat mengeluarkan stimulus besar akan berdampak pada seluruh dunia termasuk Indonesia. 

Laporan terbaru lembaga riset Moody's Analytics juga memproyeksikan ekonomi Amerika akan tumbuh lebih tinggi setelah terpilihnya Biden sebagai presiden Amerika Serikat. Moody's memperkirakan ekonomi Amerika akan naik 4,2% pada periode 2020-2024. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×