kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Efek DMO batubara terhadap Indo Tambangraya minim


Rabu, 28 Februari 2018 / 21:31 WIB
Efek DMO batubara terhadap Indo Tambangraya minim
ILUSTRASI. Pertambangan Batubara PT Indo Tambangraya Megah


Reporter: Grace Olivia | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) mengukir kinerja apik sepanjang 2017. Emiten batubara ini mencatat laba bersih sebesar US$ 256,61 juta atau naik 93,26% dari laba bersih tahun 2016.

Selain itu, ITMG juga memperoleh tambahan pendapatan baru dari sektor bahan bakar minyak sebesar US$ 2,84 juta. Pendapatan ini berasal dari pihak ketiga yaitu PT Gasemas, perusahaan distributor bahan bakar yang diakuisisi 75% sahamnya pada tahun lalu.

Meski begitu, tantangan baru datang di tengah tren kenaikan harga batubara global pada tahun ini. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah rampung merumuskan harga batas atas dan batas bawah batubara domestik market obligation (DMO) untuk kebutuhan listrik. Hal ini dikhawatirkan bakal berdampak pada kinerja ITMG sebagai salah satu emiten pemasok produk ke PLN.

Analis Trimegah Sekuritas, Sandro Hanaehan Sirait menilai, kebijakan ini memang akan berpengaruh pada kinerja perusahaan, namun tidak signifikan. Sebab, porsi pasokan batubara ITMG untuk PLN hanya 15%-20% dari keseluruhan produksinya.

"Ada pengaruh, setidaknya sekitar 10% pada pendapatan dan laba bersih ITMG di akhir tahun nanti," katanya, Rabu (28/2).

Sebaliknya, analis Megacapital Sekuritas, Novilya Wiyatno dalam riset 30 Januari menyebut, kebijakan DMO justru bisa meningkatkan konsumsi batubara domestik. Terutama, seiring dengan mulai beroperasinya pembangkit listrik berbahan bakar batubara.

Oleh karena itu, ia masih optimistis kinerja ITMG masih cemerlang. Novilya menargetkan ITMG mampu meraih pendapatan hingga US$ 1,82 miliar dan laba bersih sebesar US$ 270 juta pada akhir 2018.

Ia merekomendasikan buy saham ITMG dengan target harga Rp 35.700 per saham. Sandro juga memberi rekomendasi buy saham ITMG tanpa mematok target harga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×