Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) periode 2017 moncer. Namun, kinerja yang kinclong tak otomatis membuat saham emiten batubara tersebut lebih menarik untuk dikoleksi.
Andy Wibowo Gunawan, analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia justru menurunkan rekomendasi saham ITMG. "Sell dari sebelumnya trading buy," ujarnya, Senin (26/2).
Pasalnya, harga saham ITMG sudah ketinggian. Hingga penutupan Senin (26/2), saham ITMG turun 225 poin atau setara 0,71% ke level Rp 31.475 per saham. Level harga saham ITMG saat ini mencerminkan price earning ratio (PER) 2018 dan 2019 masing-masing 10,1 kali dan 7,7 kali.
Target harga terkait rekomendasi tersebut sebesar Rp 24.000 per saham. "Target harga ini mencerminkan potensi penurunan 24% harga setelah sebelumnya saham ITMG reli kencang," imbuh Andy.
Saham yang sudah terlanjur reli menjadi satu-satunya alasan Mirae mengubah rekomendasi menjadi sell. Secara fundamental, lanjut Andy, ITMG masih menarik.
ITMG membukukan laba bersih 2017 sebesar US$ 252,61 juta. Pencapaian tersebut lebih tinggi 93,26% dibandingkan tahun 2016 sebesar US$ 130,71 juta.
Laba bersih perusahaan terdongkrak kenaikan penjualan. Perusahaan batubara ini membukukan penjualan tahun 2017 sebesar US$ 1,69 miliar, naik 23,55% dari tahun 2016 sejumlah US$ 1,37 miliar.
"Kenaikan laba bersih ITMG 12,6% di atas prediksi kami dan 4,1% di atas prediksi konsensus," jelas Andy.
Dia memprediksi, tren positif laba bersih INDY masih akan berlanjut. Menurutnya, INDY tahun ini mampu mencetak laba bersih US$ 263,1 juta dan meningkat lagi tahun depan menjadi US$ 346,3 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News