Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mata uang euro terus bergerak positif. Pada akhir pekan lalu (17/11), pasangan EUR/USD naik tipis 0,03% menjadi 1,1790 dibandingkan hari sebelumnya. Lalu EUR/GBP menguat 1,16%. Namun pairing EUR/JPY melemah 0,68%.
Analis Global Kapital Investama Berjangka Alwi Assegaf mengatakan, kembali mencuatnya isu keterlibatan Rusia dalam kampanye pemilihan presiden AS di 2016 silam membuat dollar melemah di hadapan euro. Robert Mueller, selaku kepala penyidik khusus kemungkinan kolusi tim sukses Donald Trump, telah mengirim subpoena alias surat panggilan atas segala dokumen pemenangan Trump sebagai presiden AS.
Sedang lolosnya RUU Pajak tidak mendapat respons positif dari pasar. Alasannya, sejumlah senat Partai Republik bakal mengajukan RUU versi berbeda.
Sementara, pidato gubernur ECB Mario Draghi di Frankfurt European Banking Congress Jumat (17/11) tidak membicarakan kebijakan moneter terbaru. "ECB masih nyaman dengan kebijakan longgarnya hingga 2018. Apalagi dengan diperpanjangnya stimulus, maka kemungkinan ECB baru menaikan suku bunga di 2019," jelas Alwi. Strategi ekonomi tersebut disambut positif dan dianggap aman bagi ekonomi Eropa.
Sedangkan EUR/GBP berpotensi konsolidasi setelah menguat tajam. Analis Central Capital Futures Wahyu Tribowo Laksono bilang, poundsterling sebenarnya unggul lantaran pelaku pasar mengantisipasi berita baik terkait Brexit. "Para investor tidak ingin kekurangan poundsterling seiring berita Brexit yang konstruktif mulai banyak muncul," ujar dia.
Sedang yen melemah pada euro, kata Analis Asia Tradepoint Futures Cahyo Dewanto, karena profit taking setelah yen sebelumnya menguat pada euro. Yen juga diuntungkan karena posisinya sebagai sebagai aset safe haven.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News