Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mata uang Euro melemah dihadapan Dollar Amerika Serikat (AS). Ini disinyalir efek profit taking jelang rilis data inflasi zona Eropa dan data ketenagakerjaan AS.
Mengutip pergerakan pasar spot hari Kamis (16/11) pukul 16.20 WIB, pasangan EUR/USD bergerak melemah 0,09% ke level 1,1780. Namun dalam sepekan, pasangan mata uang ini telah menguat 1,19% dari 1,1642 dolar per euro.
Analis Asia Tradepoint Futures, Andri Hardianto menjelaskan, sentimen saat ini sedang positif pada Amerika Serikat ketimbang Eropa. "Dollar AS kembali rebound setelah data ekonomi Amerika tersaji cukup solid," jelasnya, Kamis (16/11).
Sejumlah rilis data kinerja bulan Oktober AS yang rilis kemarin cukup solid dengan indeks harga konsumer (CPI) bulanan yang sesuai perkiraan di 0,1%, dan CPI inti yang juga sesuai di level 0,2%.
Sedangkan dari sisi Eropa sendiri, belum terdapat rilis data perekonomian baru yang dapat curi perhatian pelaku pasar. Dua hari yang lalu, rilis data GDP bulanan Jerman sempat membuat Euro melambung, begitu pula dengan neraca dagang yang surplus € 25 miliar.
Maka melihat kinerja ekonomi Eropa dan AS yang masih bagus ini, Andri perkirakan pasar melakukan aksi profit taking menanti rilis data Final CPI tahunan dan Final CPI Inti tahunan Uni Eropa.
Esok pasangan ini diperkirakan bakal bergerak konsolidasi. Apalagi, menjelang akhir pekan, kemungkinan banyak pelaku pasar yang mencoba keluar sehingga bisa menyebabkan grafik bergerak tidak tentu bagi kedua mata uang ini.
Tren konsolidasi ini juga terlihat dari indikator moving average (MA) 50 di area buy, namun MA 100 dan MA 200 di sell. Ada pula indikator Relative Strength Index 14 dan Stochastic menunjukkan buy. Namun Moving Average Convergence Divergence (MACD) memberikan sinyal netral.
Andri merekomendasikan sell pasangan mata uang ini di level support 1 : 1,17626 , support 2 : 1,17353 dan support 3 di : 1,16869
Sementara resistance 1 di level 1,18383 , resistance 2 di level 1,18867 dan resistance 3 di level 1,19140
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News