kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

EBA SP milik SMF diprediksi beri kupon menarik


Senin, 20 Januari 2014 / 16:54 WIB
EBA SP milik SMF diprediksi beri kupon menarik
ILUSTRASI. Ayam Kacang Mete (Dok/Inquiring Chef)


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Efek beragun aset surat partisipasi atau EBA-SP bisa menjadi instrumen menarik bagi investor. Desmon Silitonga, analis Millenium Danatama Asset Management memperkirakan instrumen ini bisa memberikan kupon sekitar 8,5% hingga 9,5% per tahun kepada investor.

Prediksi tersebut memperhitungkan tenor EBA-SP yang akan diterbitkan sekitar 5 tahun hingga 7 tahun. "Dengan peringkat yang dimiliki saat ini, kupon akan diberikan dikisaran 8,5% hingga 9,5%," ujar Desmon kepada Kontan, Jakarta, Senin (20/1).  Peringkat yang dimaksud merupakan peringkat kontrak investasi kolektif (KIK) EBA berisi sekuritisasi KPR Bank Tabungan Negara (BTN) yang memiliki peringkat AAA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

Menurut Desmon, peringkat yang sudah termasuk investment grade tersebut akan menjadi daya tarik bagi investor untuk masuk ke EBA-SP. Sebab, risiko instrumen tersebut relatif rendah.

Selain itu, tren inflasi tahun ini diperkirakan akan mengalami penurunan sehingga harga EBA-SP berpotensi mengalami kenaikan. Dengan demikian, investor bisa menggenggam keuntungan dari instrumen tersebut.

"EBA SP ini merupakan instrumen surat utang yang cukup spesifik sehingga potensi pasarnya masih menjanjikan dan terbuka sebagai instrumen investasi altenatif," kata Desmon.

Kendati demikian, instrumen ini memiliki tantangan dari tren suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI rate yang tinggi. Kenaikan BI rate akan berpengaruh terhadap aset dasar EBA-SP yang berupa sekuritisasi KPR. "Sebab kenaikan suku bunga sangat mempengaruhi adanya tekanan pada naiknya NPL (net performing loan). Sehingga nantinya bisa mempengaruhi kualitas aset yang disekuritisasi," papar Desmon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

Berita Terkait


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×