Reporter: Astri Kharina Bangun | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Laba bersih PT Timah (TINS) pada semester pertama 2012 merosot 51,23% menjadi Rp 336 miliar dibandingkan periode serupa tahun lalu sebesar Rp 689 miliar. Penurunan ini sejalan dengan berkurangnya pendapatan perseroan sepanjang semester pertama 2012 lantaran volume produksi dan harga jual yang juga menurun.
Berdasarkan laporan keuangan PT Timah, pendapatan konsolidasian turun dari Rp 4,830 triliun pada semester pertama 2011 menjadi Rp 4,130 triliun pada semester pertama 2012. Penjualan logam timah PT Timah Tbk pada semester pertama 2012 turun 1,26% sebesar 17.236 mton dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2011 sebesar 17.457 mton.
Volume produksi bijih timah sampai dengan akhir Juni 2012 adalah 16.839 ton sn, turun 5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 17.701 ton sn. Produksi logam timah sampai dengan akhir Juni 2012 adalah sebesar 14.984 mton atau 19% lebih rendah dari produksi logam pada semester I-2011 sebesar 18.455 mton.
"Harga jual logam timah yang diterima Perseroan selama pada semester I-2012 adalah sebesar US$ 22.565. Angka ini lebih rendah 24% dibandingkan harga periode yang sama tahun 2011 sebesar US$29.541," ujar Sekretaris Perusahaan PT Timah Agung Nugroho, Senin (30/7).
Harga logam timah (LME) tertinggi pada semester I-2012 adalah US$ 25.650/mt dan terendah sebesar US$ 18.375/mt dengan harga rata-rata sebesar 21.791/mt. Harga rata-rata ini 25% lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2011 sebesar US$ 29.337 / mt. Adapun harga logam timah pada tanggal 27 Juli 2012 adalah US$ 17,700/mt. Kurs pada akhir periode adalah Rp 9.480 per dolar US atau 10% lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 8.597 per dolar US.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News