kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45997,15   3,55   0.36%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dua saham emiten baja, BAJA dan ISSP masuk top gainers, mana yang menarik?


Senin, 14 Oktober 2019 / 08:10 WIB
Dua saham emiten baja, BAJA dan ISSP masuk top gainers, mana yang menarik?
ILUSTRASI. Dua saham emiten sektor baja yakni BAJA dan ISSP masuk dalam jajaran 10 besar top gainers di pekan lalu.


Reporter: Irene Sugiharti | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dua saham emiten sektor baja yakni PT Saranacentral Bajatama Tbk (BAJA) dan PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) masuk dalam jajaran 10 besar top gainers di pekan lalu.

Selama sepekan (7-11 Oktober 2019), harga saham BAJA melejit 55,74% menjadi Rp 95 per saham. Sementara harga saham ISSP naik 20,95% ke level Rp 179 per saham.

Lonjakan kenaikan harga saham dua emiten yang bisnisnya di sektor baja ini, menurut Head of Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana, disebabkan valuasi yang murah karena sudah tertekan lama.

Kata Wawan, dalam lima tahun terakhir kondisi industri baja kurang bagus karena perlambatan ekonomi. "Secara umum harga baja, harga biji besi itu turun karena dengan isu perlambatan ekonomi di luar negeri maupun domestik membuat permintaannya turun,“ kata Wawan, Minggu (13/10).

Baca Juga: Saranasentral Bajatama (BAJA) targetkan penjualan 80.000 ton baja hingga akhir tahun

Analis Jasa Captial Sekuritas Chris Aprliony mengamini, valuasi saham ISSP sudah cukup murah. Ia menambahkan, harga saham ISSP sudah bergerak naik sejak pertengahan Septemeber 2019 ketika ISSP berhasil menembus level Rp 115 per saham.

Dilihat dari PER dan PBV, Chris menilai, memang valuasi ISSP cukup murah. “Secara PER ISSP sebesar 11x. Namun PBV ISSP hanya 0.4x” kata Chris Minggu (13/10).

Sementara kenaikan harga saham BAJA sepekan terakhir, menurut Chris, disebabkan efek pembangunan konstruksi maupun infrastruktur yang belakangan ini mulai memerlukan bahan baku baja dalam jumlah banyak.

Chris sendiri menilai bagi investor lebih baik mengakumulasikan ISSP dibandingkan saham BAJA. Chris menilai, saham BAJA lebih berisko mengingat hingga saat ini masih merugi.

Baca Juga: Steel Pipe Industry (ISSP) optimistis raih pendapatan Rp 5 triliun tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×