kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,86   -7,49   -0.80%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dua emiten media ini masuk dalam konglomerasi, berikut rekomendasi sahamnya


Selasa, 15 Juni 2021 / 08:00 WIB
Dua emiten media ini masuk dalam konglomerasi, berikut rekomendasi sahamnya


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati

"Selain itu, kami percaya bahwa dengan semakin banyak konten yang diproduksi oleh Vidio, semakin banyak pelanggan yang bersedia membayar untuk konten utamanya, karena masyarakat Indonesia menyukai serial/film produksi lokal," jelas dia. 

Pada kuartal pertama 2021, pendapatan SCMA sebagian besar masih berasal dari iklan TV, meskipun total iklan digital dan out-of-home (OOH) perusahaan membukukan pertumbuhan yang luar biasa luar biasa sebesar 59,6% yoy menjadi Rp 147,2 miliar. Namun, pendapatan OOH lebih rendah secara tahunan, mengingat kebijakan pembatasan sosial dan WFH, sehingga pengiklan memotong pengeluaran mereka pada platform OOH.

Dengan demikian, menurut Christine pertumbuhan digital SCMA yang kuat terutama didukung oleh Vidio.com, meskipun KLY juga telah berkembang dengan baik. Pendapatan iklan dan langganan yang dipesan dari Vidio.com kini dibagi rata. SCMA juga menyebutkan bahwa 51% dari total pelanggan mendaftar untuk langganan langsung. Pada 2021, SCMA akan memproduksi serial tiga hingga empat drama per bulan. 

Baca Juga: Media Nusantara Citra (MNCN) Bersiap Menerima Kenaikan Iklan

Christine memprediksi rate card SCMA akan melanjutkan kenaikan di 2021, sehingga pendapatan diprediksi tumbuh 7,7% secara tahunan. Pendapatan SCMA mencapai Rp 1,4 triliun di kuartal I-2021 atau tumbuh 7,6% yoy. 

"Kami yakin perusahaan berada di jalur yang tepat untuk mencapai proyeksi pendapatan 2021 kami mengingat tren musiman bahwa pendapatan lebih baik di kuartal dua," jelasnya.

Asumsi rate card kotor untuk SCMA pada 2021 adalah 9%. Sementara itu, Christine memperkirakan bottom line akan tumbuh sebesar 5,3% yoy sejalan dengan ekspektasi SCMA untuk meningkatkan biaya program tahun ini selama ekspansi pendapatan TV.

Christine masih merekomendasikan beli saham MNCN dengan target harga Rp 1.600 per saham dan saham SCMA Rp 2.000 per saham.

Baca Juga: Fokus migrasi digital, Surya Citra Media (SCMA) siapkan capex hingga Rp 450 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×