Reporter: Venny Suryanto | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) di kuartal I-2021 cukup positif. Nah, untuk mendukung kinerja di sisa tahun ini, perusahaan mengalokasikan belanja modal alias capital expenditure (capex) di kisaran Rp 400 miliar-Rp 450 miliar.
Direktur Utama SCMA Sutanto Hartono mengatakan, dana capex berasal dari arus kas perusahaan. Lebih lanjut dia menjabarkan, untuk gabungan penggunaan capex reguler sebesar Rp 150 miliar dan sisanya sebesar Rp 250 miliar akan digunakan khusus untuk migrasi digital.
“Capex yang dikeluarkan ini akan kami fokuskan sebagian untuk migrasi digital televisi,” jelas dia dalam paparan Public Expose yang digelar hari ini (3/6).
SCMA memang tengah berupaya untuk melakukan migrasi setelah melihat prospek adopsi digital yang saat ini ada semakin ciamik. Jadi tak heran jika migrasi televsi analog menjadi digital jadi salah satu strategi perusahaan.
“Peran dari pertelevisian di Indonesia ini masih cukup dominan. Apalagi kami melihat prospeknya untuk periode lima tahun ke depan kami fokus untuk memperkokoh keberadaan kami di televisi,” tegas Sutanto.
Baca Juga: Kinerja mulai membaik, ini rekomendasi saham Surya Citra Media (SCMA)
Selain migrasi digital, secara paralel, SCMA juga akan mempercepat pendapatannya tak hanya melalui produksi televisi namun juga memperkuat konten televisi hingga event-event eksklusif pada platform digital Vidio.com.
“Kami juga yakin dalam pertelevisian ini, umumnya masyarakat Indonesia menyukai lokal konten dibandingkan internasional konten sehingga tentunya kami akan terus mengembangkan Vidio Original. Kami yakin strategi ini adalah strategi yang sustainable di tahun ini,” tambah Sutanto.
Strategi lain yang sedang digarap SCMA adalah memperkuat platform digital Vidio.com. Ini seiring dengan kenaikan jumlah pelanggan dan pengguna aktif bulanan (MAU) yang solid akibat terbatasnya aktivitas masyarakat di luar rumah akibat pandemi Covid-19.
Tercatat hingga akhir Maret 2021, jumlah pengguna aktif bulanan meningkat sebanyak 53% dari Februari 2020, yang mana mencapai di kisaran 72 juta MAU.
Selanjutnya: Investasi hulu diprediksi stagnan, IPA dorong pemberian insentif fiskal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News