Reporter: Issa Almawadi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Awal tahun ini, PT Valbury Asia Securities siap melakukan penjaminan emisi penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) dua perusahaan. Perusahaan yang dimaksud adalah PT Multi Agro Gemilang Plantation dan PT Saraswati Griya Lestari.
Seperti diketahui, Saraswati akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 Januari dan saham Multi Agro akan dicatatkan pada 16 Januari.
Managing Director Valbury, Johanes Sutikno menjelaskan, proses pembentukan harga saham Saraswati mulai di kisaran Rp 150 - 200 per saham. Sampai akhirnya terbentuk harga di level Rp 185 per saham. "Saraswati melepas 550 juta saham," kata Johanes saat dihubungi wartawan, Kamis (3/1).
Dengan terbentuknya harga, maka Saraswati diperkirakan dapat meraup dana sebesar Rp 101,75 miliar. Menurut Johanes, Saraswati akan menggunakan dana hasil IPO untuk pengembangan usaha bisnis perhotelan.
Johanes sedikit merinci, sebagian besar bisnis perhotelan Saraswati berada di Bali dan beberapa lainnya berada di Magelang. Dia pun yakin akan prospek bisnis Saraswati karena pemilihan lokasi bisnis dan segmentasi properti pariwisata. "Belum lagi dengan okupansinya. Semua bisnis Saraswati berjalan dengan baik," tambah Johanes.
Di sisi lain, Johanes juga mengungkapkan proses IPO Multi Agro. Dari proses emiten perkebunan sawit ini, Johanes juga yakin terhadap prospek bisnis yang dijalankan Multi Agro. Multi Agro melepas sebanyak 4 miliar saham dengan harga perdana Rp 110 per saham, yang artinya jumlah dana melalui aksi ini mencapai Rp 440 miliar.
Dia mengklaim, saham Multi Agro telah diminati investor asing yang berasal dari Malaysia, Singapura bahkan Inggris. Dari sisi harga saham yang ditawarkan, Johanes merasa sudah cukup murah dan yakin masih banyak yang meminati terlebih dengan bisnis Multi Agro yang terus tumbuh.
Namun dia tidak bisa memprediksi pergerakan harga saham Multi Agro saat pencatatan nanti. "Pergerakan harga tidak ada yang tahu. Tapi, seharusnya sih ada posisi gain yang bagus," ungkap Johanes.
Pada informasi sebelumnya, Valbury optimis bisa menargetkan nilai emisi hingga Rp 1,2 triliun di tahun ini. Target tersebut termasuk aksi IPO maupun penawaran saham terbatas (rights issue). Selain dua aksi IPO yang disebutkan tadi, Valbury juga mengharapkan bisa menangani IPO PT Ekasari Lorena yang mungkin akan dilakukan di kuartal I tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News