kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

DSSA mencairkan pinjaman US$ 120 Juta


Rabu, 30 Januari 2013 / 06:19 WIB
DSSA mencairkan pinjaman US$ 120 Juta
ILUSTRASI. Cumi Teppan Saus Rembige adalah hidangan cumi yang dimasak di atas plat besi dengan lumuran saus pedas-manis Rembige dari Lombok (Dok/Unilever Food Solutions)


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) akan menarik pinjaman senilai US$ 120 juta atau setara dengan Rp 1,15 triliun di tahun ini. Pinjaman tersebut akan digunakan untuk mengerjakan proyek pembangkit listrik di Sumatera Selatan.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan DSSA Hermawan Tarjono mengatakan, DSSA akan mencairkan pinjaman dari China Development Bank (CDB) sebesar 30% dari total nilai proyek. Adapun total nilai proyek pembangkit listrik atau power plant berkapasitas 2x150 megawatt (MW) itu mencapai US$ 400 juta.

DSSA akan mencairkan utang dari CDB senilai US$ 318 juta secara bertahap. "Tahun ini sekitar US$ 120 juta," papar Hermawan kepada KONTAN, beberapa waktu lalu.

Menurut Hermawan, penarikan pinjaman akan menyesuaikan dengan tahapan pembangunan pembangkit listrik. Targetnya, pembangkit listrik ini sudah bisa beroperasi komersial pada 2015.

Nilai pinjaman yang cukup besar ini, menurut Hermawan bilang, memang akan mempengaruhi beban utang emiten ini pada tahun ini. Namun, manajemen telah menghitung beban keuangan ini tidak akan melanggar ketentuan dari kreditur. "Saya tidak ingat angka nya tetapi yang jelas masih memenuhi rasio yang diminta kreditur," imbuh dia.

Kekhawatiran itu muncul lantaran kinerja perseroan ini yang cenderung stagnan. Bahkan, manajemen DSAA pun memperkirakan, tahun ini, kinerja DSSA tidak akan banyak berubah dari tahun lalu.

Manajemen menambahkan, pendapatan DSSA tahun lalu akan cenderung stagnan dibandingkan tahun sebelumnya. Penyebabnya, harga batubara yang terus turun sejak pertengahan tahun 2012. Pendapatan DSSA secara konsolidasi sepanjang 2011 sekitar US$ 591 juta.

Rencananya, DSAA akan memulai pembangunan pondasi atau ground breaking proyek power plant pada semester I-2013. DSSA akan membentuk anak usaha baru, yaitu PT DSSP Power Sumsel (DSSP). Anak usaha baru ini bekerjasama dengan PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS). Porsi kepemilikan DSSA dan GEMS masing-masing 95% dan 5%.

Sisa kebutuhan dana untuk membangun power plant akan dipenuhi dari ekuitas. Fasilitas pinjaman CDB senilai US$ 318 juta akhir 2012 berjangka waktu 10 tahun dengan tingkat bunga 6%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×