kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Dow Jones tumbang paling parah sejak 2002


Sabtu, 11 Juni 2011 / 05:43 WIB
Dow Jones tumbang paling parah sejak 2002
ILUSTRASI. ILUSTRASI; Daftar lengkap harga sepeda gunung Polygon paling murah bulan September 2020


Reporter: Edy Can, Bloomberg | Editor: Edy Can

NEW YORK. Pelemahan bursa saham Amerika Serikat terus berlanjut hingga pekan keenam. Indeks Dow Jones bahkan mengalami pelemahan terparah sejak 2002 silam.

Dow Jones melemah sebesar 172,45 poin atau sebesar 1,4% menjadi 11.951,91 pada saat penutupan, kemarin. Ini merupakan pelemahan Dow Jones yang pertama kali dibawah level 12.000 sejak Maret lalu.

Sementara indeks Standard & Poor's 500 terjatuh sebesar 1,4% menjadi 1.270,98. Begitu pun juga dengan indeks Nasdaq. Indeks bursa saham-saham perusahaan teknologi ini terjerembab 1,5% menjadi 2.643,73.

Pelemahan indeks bursa saham ini terjadi karena berita pelemahan ekonomi. Kabar ini membuat para investor khawatir mengenai jumlah lapangan pekerjaan, output industri dan pasar perumahan.

Menurut Jan Loeys, analis JP Morgan Chase & Co., pelemahan ini terjadi karena penurunan permintaan barang-barang produksi akibat kenaikan harga minyak mentah. Dia mengatakan, banyak industri yang mengalami kelebihan produksi saat ini.

Selain itu, Loeys mengatakan, pelemahan indeks bursa saham juga disebabkan kecemasan terhadap utang negara-negara Uni Eropa. "Plus, investor juga mengkhawatirkan kebijakan pengetatan yang dilakukan oleh China," katanya.

Faktor lainnya, Loeys mengatakan, investor juga sedang menunggu kebijakan The Federal Reserve. Asal tahu saja, bank sentral Amerika Serikat ini akan membeli surat utang sebesar US$ 600 juta.

Seberapa besar koreksi indeks ini akan berlangsung, Loeys mengatakan sangat bergantung faktor pendorongnya. Namun, dia mengatakan data-data perekonomian Amerika Serikat masih menunjukkan pelemahan dan baru menunjukkan perbaikan pada kuartal ketiga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×