kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Harga komoditas reli, Dow Jones dan S&P 500 ditutup menguat


Kamis, 26 Mei 2011 / 06:47 WIB
Harga komoditas reli, Dow Jones dan S&P 500 ditutup menguat
ILUSTRASI. Xiaomi Redmi Note 9 dan Redmi Note 9 Pro jadi produk unggulan terbaru Xiaomi yang dirilis tahun 2020.


Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini

NEW YORK. Bursa saham Amerika Serikat ((AS) menguat, dan mengakhiri koreksi yang berlangsung tiga hari sebelumnya. Penguatan pasar saham AS terjadi seiring reli saham komoditas karena ekspektasi bakal lebih tingginya harga bahan baku.

Indeks Standard & Poor's 500 ditutup naik 0,3% ke level 1.320,47, pukul 4 sore di New York. Sementara, Dow Jones Industrial Average (DJIA) reli 0,3% ke 12.394,66. Sehari sebelumnya, kedua indeks saham ini tumbang ke posisi terendah satu bulan.

Beberapa saham yang menopang laju indeks, seperti Occidental Petroleum Corp. yang naik 1,7% dan Halliburton Co. yang melejit 5%, karena naiknya harga minyak pasca laporan penurunan pasokan bahan bakar hasil penyulingan di AS ke level terendah dalam dua tahun. Kedua saham ini semakin menguat setelah Morgan Stanley menaikkan rekomendasi menjadi overweight.

Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc. naik 2,4% seiring penguatan harga tembaga setelah Deutsche Bank AG mengatakan harga cenderung rebound. Sementara, Fifth Third Bancorp dan BB&T Corp. melejit lebih dari 1% setelah Fitch Ratings mengatakan kemungkinan tidak akan menurunkan peringkat Jerman karena kepemilikan mereka pada utang Yunani.

Indeks saham sektor energi dan bahan baku naik setidaknya 1,3%, dan merupakan sektor yang menguat paling besar di antara 10 sektor lainnya di S&P. Harga minyak mentah tercatat naik di atas US$ 101 per barel di New York. Sedangkan, tembaga hari ini mengalami kenaikan terbesar dalam sepekan.

Kepala strategi investasi unit IShares dari BlackRock Inc. Russ Koesterich menyebut, ini adalah hari di mana investor mengambil risiko, di saat adanya keyakinan yang lebih kuat akan pemulihan ekonomi, juga naiknya saham dan komoditas. "Langkah tersebut juga merupakan manifestasi dari sebagian besar perusahaan yang sangat terikat terhadap ekonomi," ujarnya.

Eric Teal, kepala investasi First Citizens Bancshares Inc menilai, reli saham dan komoditas mencerminkan pandangan berjalannya pemulihan ekonomi global. Menurunya, ada beberapa kekhawatiran tentang melambatnya data ekonomi baru-baru ini dan itulah sebabnya sempat terjadi penurunan. "Keuntungan dan margin harus dipertahankan pada level ini. Kecenderungan untuk reli lebih tinggi akan didorong oleh sebagian perusahaan yang terimbas pertumbuhan ekonomi," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×