Reporter: Kenia Intan | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) menganggarkan belanja modal atawa capital expenditure (capex) untuk tahun ini sebesar Rp 2 triliun.
Presiden Direktur Charoen Pokphand Indonesia Tjiu Thomas Effendy menjelaskan, mayoritas capex digunakan untuk memperkuat fasilitas produksi dalam bisnis makanan olahan. Alokasinya mencapai 50% atau kurang lebih Rp 1 triliun untuk bisnis tersebut.
"Kami akan bangun beberapa rumah pemotongan hewan unggas dengan fasilitas processing food. Demikian juga untuk ritel, kami akan membuka outlet untuk penjualan ritel," kata dia dalam paparan publik yang diselenggarakan secara virtual, Rabu (28/7).
Asal tahu saja, emiten berkode CPIN itu memiliki lini bisnis penjualan ritel yang dilakukan melalui Prima Freshmart. Targetnya, CPIN akan terus menambah gerai baru menjadi 2.000 gerai hingga akhir tahun 2021. Mengutip websitenya, sejauh ini ada 1.200 gerai yang tersebar di Jawa, Bali, dan Sumatra.
Sementara itu, sisa capex akan dibagi ke beberapa lini usaha lainnya. Di mana, 35% capex atau Rp 700 miliar akan diserap oleh segmen bisnis pakan ternak (feed). Capex tersebut dimanfaatkan untuk pembangunan fasilitas, salah satunya dryer.
Baca Juga: Ini jadwal pembagian dividen Charoen Pokphand (CPIN) senilai Rp 112 per saham
Adapun CPIN baru saja menyelesaikan dryer di Gorontalo dan saat ini tengah menggarap dryer di Sumbawa. Dana juga akan digunakan untuk merawat alat-alat produksi.
Asal tahu saja, CPIN tengah berencana membangun pabrik pakan ternak di Sumatra Barat. Saat ini, dana yang dialokasi untuk pabrik baru itu sangat mini karena masih tahap awal. Adapun alokasi dana yang lebih besar akan disiapkan tahun depan.
Sementara itu, sebesar 15% dari capex atau setara Rp 300 miliar akan dimanfaatkan untuk renovasi beberapa peternakan agar lebih efisien.