kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45937,48   9,13   0.98%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dorong go public, ada 6.000 pengembang properti yang belum tercatat di BEI


Kamis, 27 Februari 2020 / 12:52 WIB
Dorong go public, ada 6.000 pengembang properti yang belum tercatat di BEI
ILUSTRASI. JAKARTA,16/02-BISNIS PROPERTI MENINGKAT. Pengunjung mendapatkan informasi dari pihak pengembang terkait hunian di pameran Indonesia Property Expo 2020 di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Minggu (16/02). Direktur Utama Bank BTN Pahala Nugraha M


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dewan Pengurus Daerah Real Estate Indonesia (REI) DKI Jakarta mendorong perusahaan properti berskala kecil dan menengah untuk bisa menjadi lebih besar.

Salah satunya adalah dengan menjadi perusahaan terbuka (go public) lewat penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO).

Ketua Dewan Pengurus Daerah REI DKI Jakarta Arvin Iskandar mengatakan, IPO dapat menjadi alternatif sumber pendanaan yang lebih besar bagi perusahaan properti.

Baca Juga: Pengamat: Omnibus law dipercaya akan menggairahkan pasar properti

Terlebih lagi, struktur permodalan merupakan faktor yang sangat penting bagi pengembang properti untuk mengekspansi bisnisnya.

"Kalau lewat perbankan prosesnya cukup panjang dan tak bisa digunakan untuk ekspansi berupa pembelian tanah. Jadi, untuk ekspansi hanya berharap dari bank masih kurang banyak," kata dia di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/2).

Menurutnya, biaya untuk IPO juga lebih murah dibandingkan pendanaan lainnya. Selain itu, dengan menjadi perusahaan terbuka, pengembang properti juga dapat meningkatkan ekuitas, nilai tambah, citra perusahaan, hingga profesionalisme.

Kalangan perbankan dan institusi keuangan lainnya juga dapat lebih mengenal dan mengetahui kondisi perusahaan.

"Karena transparansi yang dipublikasikan di website dan dari annual report sehingga pemberian pinjaman relatif lebih mudah, lebih murah, dan ini dapat menambah struktur permodalan kami," ucap Arvin.

Baca Juga: Ciputra catatkan peningkatan permintaan rumah mewah di Makassar

Menurutnya, baru ada 60-70 perusahaan properti di seluruh Indonesia yang tercatat di BEI. Masih ada 6.000 pengembang properti anggota REI yang belum menjadi perusahaan terbuka.

DPD REI DKI Jakarta sendiri mendorong setidaknya lima pengembang properti berbasis di Jakarta untuk go public pada tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×