Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Kenaikan harga minyak mentah dunia memberi sentimen positif bagi rupiah. Namun, pergerakan mata uang Garuda rentan, sebab harga minyak masih fluktuatif.
Selasa (23/2), di pasar spot, rupiah menguat tipis 0,08% ke Rp 13.428. Kurs tengah Bank Indonesia (BI) juga mencatat, rupiah terapresiasi 0,46% keĀ Rp 13.397 per dollar AS.
Research and Analyst Divisi Tresuri Bank BNI Trian Fathria menyebutkan, sebagai mata uang negara penghasil komoditas, kemarin rupiah terdongkrak lonjakan harga minyak mentah. "Rupiah juga disokong oleh hasil lelang sukuk negara yang mencapai Rp 5,07 triliun," paparnya.
Menurut Trian, rupiah bisa diuntungkan apabila data-data ekonomi Paman Sam pada Rabu (24/2), hasilnya mengecewakan. Meski demikian, fluktuasi harga minyak dunia masih mengancam pergerakan rupiah.
Analis SoeGee Futures Nizar Hilmy menilai, sejak pemerintah merevisi daftar negatif investasi (DNI), dana asing mengalir deras ke dalam negeri. Ini menguatkan rupiah. "Rupiah juga terjaga, meski BI rate dipangkas. Sebab, kebijakan fiskal cukup positif," paparnya.
Meski demikian, Nizar menduga, Rabu (24/2), rupiah bisa koreksi teknikal ke Rp 13.300-Rp 13.450 per dollar. Prediksi Trian, rupiah rentan melemah ke Rp 13.400-Rp 13.500 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News