Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - Meski Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencetak rekor, namun investor asing mencatatkan nett sell asing sebesar Rp 1,69 triliun selama sepekan terakhir. Sedangkan selama hampir tiga bulan terakhir, nett sell asing masih tercatat sebesar Rp 25,68 triliun.
Meskipun asing mencatatkan nett sell, Riska Afriani, analis OSO Sekuritas menilai, investor domestik masih cukup kuat. Saat ini, bahkan cukup mendominasi. Menurutnya, ada potensi tercetak rekor baru, meskipun asing masih nett sell.
Beberapa hal yang turut menjadi sentimen positif bagi indeks yakni adanya penurunan suku bunga acuan dari Bank Indonesia. Besarannya yakni 25 basis poin menjadi 4,5%.
"Dengan adanya kebijakan ini, perekonomian ini bisa lebih masif. Ini bisa mendorong kegiatan perekonomian Indonesia agar lebih ekspansif," kata Riska kepada KONTAN, Minggu (27/8).
Sebelumnya, dia memperkirakan asing akan mulai kembali masuk pada Agustus. Seiring dengan terjadinya nett sell asing yang cukup besar sejak Mei. "Tapi ternyata terjadi ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat dan Korea Utara," katanya.
Riska memproyeksikan, IHSG sampai akhir tahun bisa mencapai 5.950. Konsensus itu disimpulkan dengan menilai sentimen yang ada. Diantaranya seperti rilis data ekonomi berupa pertumbuhan GDP. "Kami sebelumnya tidak memperkirakan BI akan menurunkan suku bunga acuan," lanjutnya.
Oleh karena, bila ada penurunan suku bunga acuan tersebut, indeks diprediksi bisa bullish. Sebab, dengan adanya potensi perbaikan daya beli masyarakat. Namun, dia tidak ingin buru-buru merevisi target IHSG akhir tahun.
"Tentu ada potensi, dan kami optimistis tembus ke 6.000. Dengan adanya stimulus seperti ini akan jadi multiplier effects yang cukup besar. Kami tidak serta merta merevisi lagi, kami masih akan lihat kinerja kuartal 3," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News