kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.420   -15,00   -0,09%
  • IDX 7.095   -46,49   -0,65%
  • KOMPAS100 1.030   -10,30   -0,99%
  • LQ45 803   -9,10   -1,12%
  • ISSI 223   -2,38   -1,06%
  • IDX30 419   -4,71   -1,11%
  • IDXHIDIV20 502   -8,79   -1,72%
  • IDX80 116   -1,49   -1,27%
  • IDXV30 119   -2,82   -2,32%
  • IDXQ30 138   -1,77   -1,27%

Antisipasi global, asing masuk ke safe haven


Minggu, 27 Agustus 2017 / 23:29 WIB
Antisipasi global, asing masuk ke safe haven


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - Meski Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencetak rekor, namun pemodal asing masih mencatatkan nett sell sebesar Rp 1,69 triliun selama sepekan terakhir. Sedangkan, selama hampir tiga bulan terakhir, nett sell asing masih tercatat sebesar Rp 25,68 triliun. Lantas kemana perginya dana itu?

Riska Afriani, analis OSO Sekuritas menilai, dana asing yang keluar IHSG tersebut masuk dalam instrumen safe haven, seperti emas. "Investor mencari aset yang lebih aman, dan tidak terlalu berisiko," kata Riska kepada KONTAN, Minggu (27/8).

Pasalnya, dia berkaca dari dampak ketegangan geopolitik yang terjadi antara Amerika Serikat dan Korea Utara. Selain itu, investor juga masih memiliki pertimbangan khusus apabila kembali berinvestasi di negara lain dalam kondisi saat ini.

"Bahkan belum tentu di negara sendiri mau berinvestasi, bursa AS sendiri juga fluktuatif, seperti Dow Jones, S&P, dan Nasdaq," tambahnya.

Investor asing, lebih banyak melabuhkan dananya pada investasi safe haven berupa komoditas emas. Meski demikian, dia juga mencermati bahwa ada potensi asing juga masuk ke pasar obligasi. "Kalau di dalam negeri, ada potensi asing masuk ke pasar obligasi. Karena lebih stabil dengan kondisi saat ini," lanjutnya.

Meski demikian, Riska menilai, saat ini investor asing banyak yang masuk ke instrumen safe haven dibandingkan obligasi. Untuk itu, menurutnya, saat ini pelaku pasar asing juga masih cenderung wait and see terhadap kondisi yang ada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×