Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SINGAPURA. Sudah dua hari terakhir, dollar menguat. Penguatan dollar terjadi akibat anjloknya bursa Asia setelah terjadi konflik di Afrika Utara dan Timur Tengah yang menyebabkan harga minyak kian membumbung.
Pada pukul 06.41 waktu London, dollar menguat ke posisi US$ 1,3758 per euro di London dari US$ 1,3777 di New York kemarin. Sementara, jika dihadapkan dengan yen Jepang, posisi dollar berada di posisi 81,93 yen dari 81,86 yen. Nilai tukar yen sendiri ditransaksikan pada level 112,71 per euro dari 112,77.
"Kejadian yang terjadi di Timur Tengah menyebabkan tingkat resiko meningkat. Kami melihat adanya safe haven mengalir ke pasar mata uang," jelas Adam Carr, senior economist ICAP Australia Ltd di Sydney.
Data Bloomberg menunjukkan, dollar menguat terhadap 12 dari 16 mata uang utama dunia setelah kelompok anti pemerintah di Libya kembali bentrok dengan pasukan militer pimpinan Muamar Kaddafi.
Sekadar tambahan saja, indeks MSCI Asia Pacific siang ini turun 1,5%, yang merupakan penurunan paling besar dalam seminggu terakhir. Sementara, kontrak harga minyak untuk pengantaran April naik ke level US$ 100,64 sebarel di NYMEX.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News