Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Meski berhasil menguat terhadap sejumlah mata uang dunia, tetapi dollar Australia gagal mempertahankan penguatan dihadapan dollar Australia. Setelah menguat selama 6 minggu berturut-turut akhirnya pasangan AUD/USD pun mengalami koreksi.
Mengutip Bloomberg, Selasa (7/2) pukul 19.19 wib pasangan AUD/USD mengalami pelemahan 0,50% ke level 0,7622 dibanding hari sebelumnya.
Alwi Assegaff, analis PT Global Kapital Investama Berjangka menyebut pelemahan dollar Australia terhadap dollar AS terjadi akibat aksi profit taking. Dalam 6 minggu berturut-turut hingga di awal perdagangan Selasa (7/2) pasangan AUD/USD sudah mengalami penguatan cukup tajam. “Jadi wajar setelah keputusan RBA menahan suku bunga kemudian terjadi profit taking,” papar Alwi, Selasa (7/2).
Sedangkan penguatan dollar AS juga didorong dari pernyataan pejabat The Fed Patrick Harker yang masih membuka peluang kenaikan suku bunga AS pada bulan Maret nanti. Dalam keterangan persnya suku bunga bisa dinaikkan jika data lapangan kerja dan upah bisa terus membaik. Bahkan ia masih optimis kenaikan suku bunga selama 3 kali di tahun 2017 bisa terwujud.
“Namun ini juga masih terhalang bagaimana kebijakan fiskal yang akan diambil Trump. Selama ini cukup banyak kebijakan yang justru menghambat laju dollar,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News