kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dollar AS perkasa, kurs negara emerging tertekan


Rabu, 18 Juni 2014 / 12:41 WIB
Dollar AS perkasa, kurs negara emerging tertekan
ILUSTRASI. Daun sukun bermanfaat menurunkan kolesterol sampai asam urat tinggi.


Sumber: Bloomberg | Editor: Sanny Cicilia

SINGAPURA. Rupiah kembali melemah dan sempat menyentuh level Rp 12.000. Namun, bukan Mata Uang Garuda saja yang tertekan hari ini. Penguatan dollar Amerika Serikat (AS) juga menjadikan mata uang di negara emerging melemah.

Rupiah melemah 0,7% pada pukul 13.38 waktu Tokyo, turun ke level terlemah dalam empat bulan terakhir. Ringgit Malaysia terperosok 0,4%, dan baht Thailand turun 0,1%.

Rupiah merupakan kurs yang paling tertekan oleh greenback. Analis melihat, pelemahan kurs negara berkembang lebih disebabkan penguatan dollar AS. "Data inflasi AS yang lebih baik ketimbang perkiraan, telah mendorong imbal hasil AS dan mengerek dollar lebih tinggi," kata Etsuko Yamashita, Kepala Ekonom di Mitsui Banking Corp di New York.

Dengan kenaikan inflasi, pasar memperkirakan, bank sentral AS, Federal Reserve berpeluang besar mengumumkan pemangkasan stimulus lagi nanti malam di ujung pertemuan FOMC. Pasar juga berspekulasi, The Fed akan menaikkan bunga acuan lebih cepat dari rencana awal.

Indeks Dollar Spot Bloomberg, yang mengukur dollar AS terhadap 10 kurs utama dunia, kemarin menguat 0,3%. Seiring dengan pelemahan kurs, bursa Asia juga terjerembap. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,3%. Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,6%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×