Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mata uang dollar Amerika Serikat (AS) terhadap aset safe haven yen harus loyo di perdagangan dunia. Mengutip Bloomberg, pukul 22.20 WIB berada USD/JPY di level 110.94 atau turun sebanyak 0,14%.
Analis PT Rifan Financindo Berjangka Puja Purbaya Sakti mengatakan pelemahan dollar AS dikarenakan data ekonomi dan kondisi politik di Amerika Serikat. Dia melihat data penambahan jumlah pekerja (NFP) AS yang meningkat dan tingkat pengangguran yang menyusut tak sesuai dengan upah pekerja di AS.
Mengutip data Bloomberg, data NFP bulan April meningkat dari 189 ribu menjadi 263 ribu. Dan tingkat pengangguran di AS bulan April 2019 juga menyusut 3,6%. Sedangkan upah hanya 0,2% lebih rendah dari ekspektasi sebesar 0,3%.
"Ini yang membuat pasangan dollar terhadap yen turun tajam. Dan tidak membuat dollar bisa menguat," ujar Sakti kepada Kontan.co.id, Senin (6/5).
Tak hanya itu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump juga berjanji untuk meningkatkan tarif barang-barang dari China senilai US$ 200 miliar dari 10% menjadi 25%. Karena itulah, yen kini menjadi aset safe haven. Sehingga tidak ada kondisi yang mengkhawatirkan bagi perekonomian Jepang.
Karena itulah, Sakti memproyeksi Selasa (7/5) besok, pairing USD/JPY akan bergerak di rentang 110.86 sampai 111.51. Dia merekomendasikan jual di bawah 110.85 dan beli di atas 111.50.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News