kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dolar AS Terus Menguat, Begini Dampaknya ke Mata Uang Lain


Selasa, 27 September 2022 / 05:50 WIB
Dolar AS Terus Menguat, Begini Dampaknya ke Mata Uang Lain


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mata uang dolar Amerika Serikat (AS) melanjutkan tren kenaikan. Pada perdagangan 26 September 2022 di pasar spot, rupiah ditutup melemah 0,61% atau ke Rp 15.130 per dolar AS. Sementara di kurs referensi Jisdor Bank Indonesia, rupiah melemah 0,55% ke Rp 15.119 per dolar AS.

Senior Vice President Head of Retail Product Research & Distribution Divion PT Henan Putihrai (HP) Asset Management Reza Fahmi Riawan mengatakan, rupiah seharusnya dalam kondisi menguat. Namun, karena indeks dolar atau DXY meningkat menembus 113 menyebabkan rupiah tertekan.

Dolar AS merupakan mata uang utama seperti poundsterling, yen, dan euro. Karena ada penguatan dolar secara umum di pasar global, mata uang lainnya melemah.

Baca Juga: Kurs Dolar AS Menguat Berkat Kenaikan Suku Bunga, IHSG Terkoreksi

Dolar AS merupakan cadangan mata uang dunia, menjadikannya nilai tukar yang paling banyak digunakan dalam transaksi internasional. Oleh karenanya, perubahan nilai mata uang tersebut berdampak bagi keseluruhan ekonomi global.

"Dampaknya terhadap mata uang global dan Rupiah pasti akan mengalami penekanan jika tidak di imbangi oleh faktor ekonomi yg meningkat seperti kegiatan ekspor-impor, peningkatan devisa negara, dan juga stabilitas ekonomi negara itu sendiri," ujar dia kepada Kontan.co.id, Senin (26/9).

Baca Juga: Kurs Dolar AS Menguat, Simak Prediksi IHSG dan Rekomendasi Saham dari Analis

Reza memproyeksikan sampai akhir tahun ini Dollar AS masih akan terus menguat. Sebab Fed masih agresif menaikkan suku bunga.

Di tengah kenaikan dolar AS, Reza menilai sentimen-sentimen positif yang dapat menopang menguatnya rupiah diantaranya inflasi yang terkendali, stabilnya suku bunga, likuiditas yang tinggi, hingga penguatan ekonomi di negara maju. Tak ketinggalan ketegangan geopolitik yang mulai membaik kepada perekonomian di Eropa, Amerika, hingga China juga menjadi sentimen positif untuk rupiah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×