Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas stabil pada hari Rabu setelah kemarin gagal menembus level tertinggi. Tetapi harga emas masih bergerak di kisaran level tertinggi setelah data harga produsen AS memperkuat harapan untuk penurunan suku bunga dari Federal Reserve pada bulan September.
Rabu (14/8) pukul 6.19 WIB, harga emas spot berada di US$ 2.465,16 per ons troi, sama dengan harga penutupan perdagangan kemarin. Harga emas mendekati level tertinggi sepanjang masa yang dicapai pada bulan Juli karena dolar dan imbal hasil Treasury merangkak turun.
Harga emas yang tidak memberikan imbal hasil menyentuh rekor tertinggi US$ 2.483,60 pada tanggal 17 Juli dan naik 20% sepanjang tahun ini. Sedangkan harga penutupan perdagangan tertinggi emas tercatat di US$ 2.472,90 per ons troi pada Senin (12/8).
Harga emas berjangka Amerika Serikat (AS) kontrak Desember 2024 di Commodity Exchange pagi ini berada di US$ 2.504,70 per ons troi, turun dari US$ 2.507,80 per ons troi pada perdagangan kemarin.
Baca Juga: Daya Tarik Emas Belum Pudar
Dolar melemah 0,4% terhadap mata uang utama pada perdagangan kemarin. Pelemahan dolar AS membuat emas lebih menarik bagi pemegang mata uang lainnya.
Indeks dolar kemarin ditutup di 102,56 yang merupakan level terendah sejak 16 Januari 2024 atau dalam enam bulan terakhir. Sementara imbal hasil obligasi 10 tahun acuan merosot ke level terendah dalam satu minggu.
Harga produsen atau producer price index (PPI) AS meningkat lebih rendah dari yang diharapkan pada bulan Juli. PPI yang lebih rendah menunjukkan bahwa inflasi terus menurun, menurut data yang dirilis pada hari Selasa.
Para pelaku pasar kini menantikan data indeks harga konsumen atau consumer price index (CPI) AS bulan Juli yang akan dirilis pada hari Rabu dan data penjualan ritel pada hari Kamis untuk arahan lebih lanjut mengenai langkah kebijakan bank sentral AS berikutnya.
"Meskipun ada aksi ambil untung baru-baru ini, ketegangan geopolitik dan volatilitas pasar beserta pemangkasan suku bunga yang diantisipasi terus mendorong investor menuju tempat berlindung yang aman," kata Alex Ebkarian, kepala operasi di Allegiance Gold kepada Reuters.
Baca Juga: Harga Emas Diprediksi Sentuh Level Tertinggi di Akhir Tahun, Sekarang Waktunya Beli?
Dia menambahkan bahwa data inflasi CPI AS yang akan dirilis besok dapat kembali meningkatkan ekspektasi. Jika CPI juga lebih rendah, harga emas bisa menguat lagi.
"Oleh karena itu, rekor tertinggi baru hanya masalah waktu," kata Commerzbank dalam sebuah catatan.
Para pelaku pasar memperkirakan sekitar 54% kemungkinan pemangkasan suku bunga Fed sebesar 50 basis poin pada bulan September, menurut alat FedWatch milik CME Group. Daya tarik emas batangan cenderung bersinar dalam kondisi suku bunga rendah.
Kekhawatiran bahwa konflik di Gaza dapat berubah menjadi perang Timur Tengah yang lebih luas telah meningkat setelah terbunuhnya pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Iran bulan lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News