kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Dolar AS Perkasa di Tengah Narasi Suku Bunga AS Tetap Tinggi


Sabtu, 25 Mei 2024 / 10:59 WIB
Dolar AS Perkasa di Tengah Narasi Suku Bunga AS Tetap Tinggi
ILUSTRASI. Dolar AS menguat terhadap sejumlah mata uang utama di pekan ini


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Mata uang utama atau major currencies tertekan oleh narasi suku bunga tinggi kembali meningkat. Dolar Amerika Serikat (AS) telah menekuk sekeranjang mata uang.

Pengamat Komoditas dan Mata Uang, Lukman Leong, mengatakan bahwa pernyataan hawkish dari pejabat-pejabat The Fed memang mengangetkan investor. Hal itu mengingat data terakhir inflasi AS justru menunjukkan penurunan yang lebih besar dari perkiraan.

“Namun, Saya melihat hal ini bukan sesuatu yang bersifat permanen, nada hawkish bisa berbalik dovish setiap saat apabila data-data ekonomi AS kembali lemah,” ujar Lukman kepada Kontan.co.id, Jumat (24/5).

Lukman menilai, memang saat ini probabilitas pemangkasan suku bunga September 2024 sudah turun dari sekitar 60% menjadi sedikit di atas 50%. Ini artinya suku bunga tinggi masih akan bertahan lebih lama lagi.

Baca Juga: FOREX - Dolar AS Melemah Akbat Aksi Ambil Untung, Prospek Tetap Cerah

Menurut Lukman, saat ini dolar masih cukup kuat karena semakin mendekati bulan Juni 2024, dimana Bank of England (BoE) dan European Central Bank (ECB) yang diperkirakan akan mulai pangkas suku bunga.

Sementara, dolar tidak mendapat dukungan begitu kuat dari adanya konflik dan perang yang memanas di timur tengah. Seperti diketahui, dolar AS dikenal sebagai aset lindung nilai (safe haven) saat ketidakpastian terjadi misalnya perang.

“Faktor safe haven saat ini belum begitu berperan, kecuali ada eskalasi konflik,” imbuh Lukman.

Mata uang utama lainnya seperti Japanese Yen (JPY) juga diperkirakan masih tertekan dalam rentang 150-160. Lukman bilang, USD/JPY tertekan oleh carry traders namun didukung oleh ancaman intervensi Bank of Japan (BoJ).

Sedangkan, EUR dan GBP akan terus tarik menarik dengan dolar seiring rilis data-data ekonomi ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×