Reporter: Nur Qolbi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dolar Amerika Serikat (AS) tengah berada dalam tren pelemahan. Merujuk JISDOR Bank Indonesia, Selasa (21/11) rupiah Jisdor berada di level Rp 15.436, melemah 2,89% dibanding akhir Oktober 2023 yang berada di Rp 15.897 per dolar AS.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, sentimen pelemahan dolar AS pada bulan November 2023 didorong oleh sinyal The Fed yang cenderung dovish pada awal bulan. Hal ini kemudian diikuti oleh data ekonomi AS yang tercatat melambat.
Kombinasi perlambatan data ekonomi AS serta sinyal dovish The Fed mendorong penurunan ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed di tahun ini.
"Hal ini juga meningkatkan ekspektasi penurunan suku bunga yang lebih cepat di tahun 2024 mendatang," kata Josua saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (21/11).
Baca Juga: Paling Loyo di Asia, Rupiah Spot Dibuka Melemah ke Rp 15.549 Per Dolar AS Hari Ini
Dari sisi rupiah, Josua memperkirakan mata uang garuda akan menguat di kisaran Rp 15.200-Rp 15.500 di sisa tahun ini. Sentimen pendukungnya terkait risiko tekanan dari The Fed yang cenderung memudar.
Sejalan dengan pelemahan dolar AS terhadap mata uang global, para investor cenderung akan mencari aset-aset berisiko, terutama di negara berkembang. "Investor akan lebih melirik negara yang mempunyai pertumbuhan tinggi," ucap Josua.
Alhasil, rupee India dan rupiah berpotensi lebih atraktif. Pasalnya pertumbuhan ekonomi di India dan Indonesia masih relatif solid.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News