kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Dolar AS cenderung bearish, rupiah menguat di akhir pekan ini


Jumat, 18 Oktober 2019 / 18:22 WIB
Dolar AS cenderung bearish, rupiah menguat di akhir pekan ini
ILUSTRASI. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di perdagangan akhir pekan ini (18/10) berakhir menguat.


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di perdagangan akhir pekan ini (18/10) berakhir menguat. Penguatan rupiah diperkirakan bisa berlanjut pada pekan depan.

Mengutip Bloomberg, Jumat (18/10) pukul 16.55 WIB, rupiah menguat 0,05% ke level Rp 14.147 per dolar AS. Sedangkan berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI) atau JISDOR, rupiah menguat 32 poin dari perdagangan sebelumnya, menjadi Rp 14.140 per dolar AS.

Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri mengatakan pergerakan kurs rupiah terhadap dolar AS sepekan ini cenderung sideways menguat. Hal ini terlihat dari pergerakan rupiah dalam dua hari terakhir yang ditutup menguat.

Baca Juga: Rupiah hari ini ditutup menguat 0,05% ke level Rp 14.148 per dolar AS

"Untuk saat ini posisi dolar AS cenderung bearish, karena data-data ekonomi Amerika seperti penjualan ritel, produki industri dan inflasinya cenderung turun atau tidak sesuai harapan," jelas Reny kepada Kontan.co.id, Jumat (18/10).

Dolar AS juga tertekan mata uang euro dan poundsterling yang menguat akibat meningkatnya harapan pasar bahwa akan ada kesepakatan soal Brexit.

Untuk sentimen dari domestik sendiri, Reny menilai, belum banyak rilis data yang memberikan pengaruh bagi penguatan rupiah. Untungnya, arus inflow terus masuk dan menjadi pedorong penguatan rupiah di pekan ini.

Pekan depan, pertemuan Federal Open Market Committe (FOMC) dan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) bakal menjadi penentu arah rupiah. Kedua pertemuan bank sentral tersebut bakal menentukan tingkat suku bunga acuan masing-masing dan arah kebijakan moneter ke depan.

Baca Juga: Brexit dan negosiasi dagang menekan rupiah pekan ini

"Pasar melihat ada peluang bagi Bank Sentral AS untuk memangkas suku bunga acuan sekali lagi, dilihat dari pertumbuhan ekonomi, kinerja manufaktur dan inflasi AS yang masih turun, sehingga The Fed bakal memangkas suku bunganya," ujar Reny.

Reny menebak, di pekan depan rupiah masih memiliki peluang menguat dengan kecenderungan sideways. Rupiah akan bergerak dikisaran level support Rp 14.100 per dolar AS dan level resistance di Rp 14.190 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×