kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45917,91   -17,61   -1.88%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Brexit dan negosiasi dagang menekan rupiah pekan ini


Jumat, 18 Oktober 2019 / 17:25 WIB
Brexit dan negosiasi dagang menekan rupiah pekan ini
ILUSTRASI. Pekerja menghitung uang Dollar Amerika Serikat dan Rupiah


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perkembangan negosiasi dagang AS-China dan negosiasi Brexit menjadi fokus utama penggerak kurs rupiah selama sepekan. Perkembangan yang cenderung negatif lebih mendominasi sehingga menyebabkan rupiah terkoreksi selama sepekan ini.

Rupiah ditutup menguat ke Rp 14.148 per dolar AS, menguat 0,05% dari sehari sebelumnya yang ada di Rp 14.155 per dolar AS. Selama sepekan, rupiah melemah 0,07% dari posisi akhir pekan lalu yang ada di Rp 14.138 per dolar AS.

Sementara itu, di kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pada Jumat (18/10) ada di posisi Rp 14.140 per dolar AS, menguat 0,22% dari sehari sebelumnya yang ada di Rp 14.172 per dolar AS. Selama sepekan, rupiah di kurs tengah BI melemah 0,01% dari Rp 14.139 per dolar AS. 

Baca Juga: Rupiah hari ini ditutup menguat 0,05% ke level Rp 14.148 per dolar AS

Analis Monex Investindo Futures Ahmad Yudiawan bilang perkembangan negosiasi dagang antara AS dan China ini masih berubah-ubah selama sepekan ini. Menurutnya, saat ini investor sedang wait and see terhadap negosiasi dagang ini. 

Hal ini mengingat kedua negara telah memiliki kesepakatan fase pertama. “Yang jadi pertanyaan apakah kedua negara ini ke depannya akan terus di dalam fase kesepakatan atau justru sebaliknya,” ujar Yudi.

Selain itu, sentimen negatif datang dari perkembangan Brexit. Menurut Yudi, kabar terakhir mengatakan bahwa Uni Eropa dan Inggris sudah mencapai kesepakatan. Selanjutnya, Yudi berpendapat, PM Inggris Boris Johnson akan mencapai kesepakatan juga dengan parlemen Inggris.

Koreksi rupiah sepekan ini juga dipengaruhi oleh data ekonomi terbaru dari negara besar di Asia, yaitu China dan Jepang yang melemah, sehingga membebani mata uang di kawasan Asia. 

Walaupun terkoreksi, Yudi menilai ada sentimen positif yang datang dari domestik sehingga mampu menahan koreksi yang lebih dalam. Sentimen tersebut adalah menjelang pelantikan presiden serta pengumuman kabinet baru yang diperkirakan juga akan segera dilakukan. 

Baca Juga: Di kurs Jisdor, rupiah hari ini menguat ke level Rp 14.140 per dolar AS

“Euforia ini tampaknya membuat investor juga sedang tertarik memegang rupiah,” ujar Yudi.

Untuk pekan depan, sentimen-sentimen negosiasi dagang dan Brexit masih sedikit mendominasi. Hanya saja, akan ada tambahan sentimen dari dalam negeri seperti pengumuman kabinet dan pelantikan presiden yang sedang ditunggu oleh pasar. 

Selain itu, pekan depan juga ada Rapat Dewan Gubernur BI yang akan menentukan arah kebijakan moneter ke depan. Keputusan rapat ini bisa mempengaruhi pergerakan rupiah.

Yudi menilai mata uang garuda di pekan depan bisa mengalami rebound. Ia menebak kisarannya berada di Rp 14.050 - Rp 14.220 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×