Reporter: Avanty N, Yuwono T, Abdul Wahid Fauzi, Ewo Raswa | Editor: Edy Can
JAKARTA. Aksi korporasi PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) sungguh spektakuler. Setelah sukses mengakuisisi perusahaan kontraktor pertambangan, PT Bukit Makmur Mandiri Utama (Buma), perusahaan yang semula bergerak di bidang properti ini bersiap mencaplok PT Berau Coal Energy.
Rencananya, DOID akan membeli obligasi wajib tukar atau mandatory exchangeable bond (MEB), yang diterbitkan Recapital Investment Group. Obligasi itu akan ditukar menjadi saham Berau. Pelaksanannya pada bulan April tahun depan.
Namun, sejauh ini belum diketahui berapa jumlah saham Berau yang nantinya akan dimiliki DOID. Sebab, banyaknya tergantung dari nilai valuasi saham Berau pada April 2011, bersamaan dengan penjualan saham perdananya ke publik (IPO).
Yang jelas, sekarang DOID sedang mempersiapkan pendanaan untuk membiayai hajatan itu. Mereka akan menerbitkan saham baru (rights issue) di harga Rp 1.400 per saham. Ini lebih tinggi 30,84% dari harga saham DOID, kemarin, sebesar Rp 1.070 per saham. "Harga rights issue ini terlalu tinggi," kata Danny Eugene, Kepala Riset Mega Capital Securities.
Melalui hajatan itu, DOID berharap bisa meraup dana hingga Rp 10 triliun. "Belum tentu seluruh dana rights issue untuk membeli obligasi tukar itu," kata Komisaris Utama DOID Erry Firmansyah, kemarin.
Nah, Recapital bertindak sebagai pembeli siaga saham anyar DOID. Ini sekaligus sebagai bagian dari pembayaran pembelian saham Berau oleh DOID. Artinya, DOID dan Recapital melakoni transaksi tukar guling saham Berau.
Sumber KONTAN bilang, nantinya DOID akan memiliki 75% saham Berau. Sementara Recapital bakal menguasai 51% saham DOID. "Saya tidak membenarkan atau tidak, tapi angka itu masih belum final," ujar Erry. Sedangkan Direktur Utama Recapital Rosan P. Roslani, belum bisa dimintai konfirmasinya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News