Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Kinerja PT Delta Dunia Makmur (DOID) cukup memuaskan pada tahun 2016 kemarin. Tercatat DOID membukukan laba bersih positif mencapai US$ 37 juta dari tahun sebelumnya rugi US$ 8 juta.
Peningkatan laba bersih ini sejalan dengan kinerja top line. Tercatat pendapatan DOID meningkat 8% menjadi US$ 611,23 juta dari US$ 565,61 juta. Peningkatan ini didukung dengan harga batu bara.
Menurut Analis Samuel Sekuritas Sharlita Malik kinerja DOID di atas ekspektasi pihaknya. Peningkatan pendapatan itu disebabkan adanya kontrak baru yang signifikan. ”Seperti kontrak baru dari ADRO dan Angsana Jaya,” kata Sharlita dalam riset (21/3).
Terlihat dari overburden removal atau pengupasan tanah yang naik 10% mencapai 299,8 juta bcm. Sehingga menurut Shalita, DOID berpotensi meningkatkan pengupasan tanah pada tahun ini mencapai 29,8% atau 361 juta bcm. Sehingga ekstraksi batubara bisa mencapai 46 juta ton atau naik 31%.
Analis Binaartha Parama Sekuritas Reza Priyambada mengatakan pada tahun kemarin lebih dari 50% pendapatan DOID berasal dari kontrak dengan PT Berau Coal. Sehingga perpanjangan kontrak dari klien yang lain tentu dapat menopang kinerja DOID ke depannya. ”Margin laba juga akan membaik,” kata Reza kepada KONTAN, Kamis (23/3).
Belum lama ini anak usaha PT Bukit Makmur Utama juga telah melunasi sindikasi pinjaman US$ 603 juta. Pinjaman itu dari sindikasi yang difasilitasi Sumitomo Mitsui Banking Corporation. Serta pinjaman US% 15 juta dari PT CIMB Niaga Tbk.
Menurut Reza pelunasan sindikasi bank itu dapat mengurangi beban keuangan kurang lebih 3%. Dengan asumsi pendapatan tahun ini naik 8%-9%, Makan margin operasionalnya yang sebelumnya di kisaran 6% bisa menjadi 9%. Menurutnya, DOID masih memiliki fundamental bagus asalkan kontrak kerja sama masih terjaga dan bersifat jangka panjang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News