kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

2016, DOID catat laba bersih US$ 37 juta


Senin, 20 Maret 2017 / 13:55 WIB
2016, DOID catat laba bersih US$ 37 juta


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan, PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) mencatat laba bersih tahun 2016 sebesar US$ 37 juta. Perusahaan berhasil mengembalikan performa kegiatan operasional dibandingkan dengan periode tahun 2015 yang merugi US$ 8 juta.

Kenaikan tersebut salah satunya ditopang peningkatan pendapatan 7,9% menjadi US$ 611 juta dari setahun sebelumnya. EBITDA tercatat naik dari US$ 186 juta menjadi US$ 217 juta di tahun 2016.

"Peningkatan itu merupakan hasil dari peningkatan volume, produktivitas dan efisiensi biaya," terang manajemen PT Delta Dunia Makmur Tbk dalam keterbukaan informasi, Senin (20/3).

Arus kas mengalami penguatan, sehingga perseroan mendapatkan arus kas bebas (free cash flows) sebesar US$ 107 juta. Tepatnya, setelah melakukan belanja modal sebesar US$ 126 juta, saldo utang secara neto berkurang sebesar US$ 73 juta selama tahun 2016, sehingga saldo utang bersih menjadi sebesar US$ 497 juta dan rasio net debt to EBITDA menjadi 2,3x.

Perseroan telah menandatangani beberapa kontrak selama tahun 2016. Sebagian besar merupakan perpanjangan kontrak menjadi seumur tambang, dalam beberapa kontrak tertentu, dengan penambahan volume yang signifikan.

Adapun kontrak yang ditandatangani meliputi perpanjangan kontrak dengan PT Tadjahan Antang Mineral senilai sekitar US$ 288 juta, perubahan kontrak dengan PT Berau Coal senilai sekitar US$ 3 miliar, kontrak dengan PT UPS Sidrap Bayu Energy senilai sekitar US$ 4 juta.

Selain itu, perpanjangan kontrak dengan PT Adaro Indonesia senilai sekitar US$ 428 juta, dan kontrak baru dengan PT Angsana Jaya Energi senilai sekitar US$ 66 juta. Jumlah keseluruhan kontrak yang ada saat ini sekitar US$ 5 miliar.

"Dengan kembalinya performa operasional Perseroan, keberadaan kontrak saat ini, perbaikan posisi neraca keuangan dan pemulihan harga batu bara, manajemen berpendapat bahwa saat ini adalah saat yang menggembirakan untuk perseroan dan Perseroan mengharapkan pertumbuhan yang terus menguntungkan di masa mendatang," tulisnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×