Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Dengan adanya dinamika perbankan digital yang berkembang di Indonesia, BBNI juga akan menyambut digitalisasi tersebut dengan meluncurkan platfrom mobile banking baru. Manajemen mengklaim bahwa platformnya akan menawarkan produk dan layanan seperti bank digital lain seperti fitur dasar pembukaan rekening, penjualan produk wealth management, dan pengajuan pinjaman.
Selain untuk pelanggan secara ritel, Eka juga melihat bahwa BBNI sedang meningkatkan fitur digital yang digunakan oleh pelanggan institusi, dan bermitra dengan beberapa fintech untuk memberikan pinjaman. Dengan demikian, Eka melihat bahwa BBNI berharap dapat mendiversifikasi portofolio peminjaman dan meningkatkan kemampuan digitalnya ke depan.
BBNI juga sedang mempersiapkan aksi buyback saham senilai Rp 1,7 triliun. Menurut Okie, hal ini akan menarik minat investor, karena dapat membantu BBNI kembali diperdagangkan pada nilai bukunya. “Saat ini BBNI diperdagangkan pada 0,8 kali PBV tentu ini yang menjadi pertimbangan sendiri dari manajemen dalam memutuskan buyback tersebut,” kata Okie.
Sementara itu, Rahmi melihat sentimen positif yang akan mempengaruhi BBNI adalah penyelesaian lebih awal dari restrukturisasi pinjaman dengan ukuran yang besar, dan keuntungan signifikan dari pangsa pasar penggajian, yang akan mendukung pinjaman dan ekspansi current account and savings account (CASA).
Baca Juga: Dinilai atraktif, Maybank Kim Eng Sekuritas rekomendasikan beli saham BBNI
Rahmi memperkirakan BBNI bisa meraup laba Rp 7,9 triliun tahun ini, atau naik 142,56% secara tahunan. Tapi, angka ini belum kembali ke level pra pandemi yang kala itu berhasil mencatatkan laba bersih Rp 15,3 triliun.
Untuk pendapatan di tahun 2021, Rahmi melihat BBNI akan mencatatkan kenaikan pendapatan sampai 3,37% secara yoy, menjadi Rp 54,7 triliun dari Rp 52,9 triliun di tahun 2020.
Sementara itu, Eka melihat bahwa BBNI akan mencatatkan laba bersih di tahun 2021 sebanyak Rp 7,08 triliun, atau naik 115,95% secara yoy. Sedangkan pendapatan BBNI diperkirakan akan berada di angka Rp 30,83 triliun atau naik 10,82% secara yoy.
Eka merekomendasikan beli saham BBNI dengan target harga Rp 8.000 per saham. Rahmi merekomendasikan beli dengan target harga Rp 8.200 per saham. Okie merekomendasikan beli dengan target harga Rp 6.125 per saham.
Pada Kamis (29/7) pukul 14.00 WIB, harga saham BBNI berada di Rp 4.950 per saham.
Selanjutnya: Siap Cadangan Modal Tinggi, Begini Rekomendasi Saham Bank Negara Indonesia (BBNI)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News