kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dividen mewah dari emiten pelat merah


Jumat, 06 April 2018 / 12:11 WIB
Dividen mewah dari emiten pelat merah
ILUSTRASI. Ilustrasi Opini - Menimbang Dividen Bank BUMN


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten-emiten pelat merah masih murah hati dalam hal berbagi keuntungan dengan pemegang saham. Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, emiten badan usaha milik negara (BUMN) maupun anak BUMN membagi dividen dengan rasio pembayaran (payout ratio) cukup besar.

Tengok saja dividen yang dibagi PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP). Payout ratio perusahaan produsen beton pracetak ini mencapai 75%. Dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) kemarin, WSBP memutuskan membagi Rp 750,24 miliar dari laba bersih sebagai dividen.

Nilai dividen per saham WSBP sebesar Rp 30,6 per saham. "Dividen akan dibagikan pada tanggal 8 Mei," kata Jarot Subana, Direktur Utama WSBP, usai RUPS.

Berkat kabar ini, harga saham WSBP kemarin ditutup melesat 6,70% ke Rp 446 per saham. Berdasarkan harga penutupan tersebut, yield dividen WSBP mencapai 6,86%.

Selain WSBP, kemarin PT Bank BRI Agro Tbk (AGRO) juga memutuskan akan membagi dividen senilai Rp 53 miliar. Jumlah ini setara 40% laba bersih di 2017.

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebelum ini juga membagi dividen dengan rasio pembayaran besar, mencapai 45% dari laba bersih. Nilai dividen per saham BMRI mencapai Rp 119,03.

Menilik rasio pembayaran dividen emiten pelat merah yang cukup fantastis, berkembang dugaan pemerintah menuntut emiten pelat merah membayar dividen dengan nilai tinggi. Namun Kementerian BUMN menyangkal mengintervensi emiten terkait besaran rasio pembayaran dividen.

Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN Hambra menuturkan, target dividen sudah diatur dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017. "Saya lupa angka persisnya tapi di atas Rp 40 triliun," kata Hambra kepada KONTAN, Kamis (5/4).

Menurut catatan KONTAN, pemerintah tahun ini menargetkan setoran dividen Rp 45 triliun. Target tersebut memang lebih tinggi dari target dividen tahun lalu, yakni sebesar Rp 41 triliun.

Frederik Rasali, Vice President Research Artha Sekuritas, mengatakan, pembagian dividen juga bisa dilihat sebagai sinyal dari perusahaan bahwa perusahaan tersebut masih terus bertumbuh. Rasio pembagian dividen yang konstan mengindikasikan prospek jangka panjang emiten tersebut positif.

Frederik menilai emiten keuangan pelat merah masih memiliki prospek cerah ke depan. Ia antara lain merekomendasikan beli BBNI dengan target harga Rp 10.900.

Kucuran dividen emiten BUMN tahun buku 2017

Emiten Nilai Total Dividen Dividen per Saham
BBRI Rp 13,04 triliun Rp106
BMRI Rp 9,28 triliun Rp199
BBNI Rp 4,77 triliun Rp255
WSBP Rp 750 miliar Rp30,60
BBTN Rp 605,5 miliar Rp57,15
WTON Rp 101,1 miliar Rp12,13
WEGE Rp 56,6 miliar Rp5,90
PPRE Rp 56,4 miliar Rp5,52
AGRO Rp 53 miliar                      Rp 2,96*
SMBR Rp 27,68 miliar                        Rp 2,79*
*Proyeksi                                     Sumber: Riset KONTAN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×