kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dividen emiten kebun Grup Salim kurang menarik


Selasa, 05 Mei 2015 / 20:37 WIB
Dividen emiten kebun Grup Salim kurang menarik
ILUSTRASI. Film The Croods dan beberapa judul film animasi dari Studio Dream Works yang cocok ditonton anak-anak dan keluarga.


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Emiten perkebunan Grup Salim akan membagi dividen kepada para pemegang saham. PT PP London Sumatera Tbk (LSIP) menetapkan dividen sebesar Rp 53 per saham. Sementara PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) siap membagikan dividen Rp 16 per saham.

Analis MNC Securities, Dian Agustina mengatakan, dividen emiten perkebunan Grup Salim kali ini kurang menarik. Pasalnya pembagian dividen ini tidak disertai dengan kinerja keuangan yang bagus.

Di kuartal I-2015, rata-rata kinerja emiten perkebunan cukup mengecewakan. Hal ini juga terjadi pada SIMP dan LSIP. Pendapatan SIMP di kuartal pertama tahun ini turun 16% year on year (yoy) menjadi Rp 2,6 miliar. Sedangkan laba bersihnya turun hingga 75% menjadi Rp 47 miliar.

LSIP mengalami nasib serupa. Pendapatannya di kuartal I-2015 anjlok hingga 30,6% yoy menjadi Rp 888,47 miliar. Sementara laba bersihnya turun 32% yoy menjadi Rp 153 miliar.

Tahun ini Dian menilai kinerja sektor perkebunan belum akan membaik. Hal ini ditandai dengan volume produksi crude palm oil (CPO) rata-rata emiten perkebunan di kuartal I-2015 yang menurun. Selain itu, harga CPO tahun ini juga cenderung turun jika dibanding dengan tahun lalu. "Jika produksi turun artinya permintaan juga turun," ujarnya kepada KONTAN, Selasa (5/5).

Turunnya permintaan CPO disebabkan oleh kondisi ekonomi secara global yang memang kurang baik. "Seharusnya permintaan dalam negeri bisa membantu, namun ekonomi Indonesia juga belum menunjukkan perbaikan," imbuh Dian. Untuk itu Dian merekomendasikan hold terlebih dahulu untuk LSIP dan SIMP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×