kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.938.000   14.000   0,73%
  • USD/IDR 16.300   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Ditopang Sentimen Covid-19 dan Kinerja Solid, Cek Rekomendasi Saham Emiten Kesehatan


Selasa, 03 Juni 2025 / 21:13 WIB
Ditopang Sentimen Covid-19 dan Kinerja Solid, Cek Rekomendasi Saham Emiten Kesehatan
ILUSTRASI. PT Soho Industri Pharmasi atau Soho Global Health yang dikabarkan akan mencatatkan saham perdana (initial public offering/IPO) di BEI tahun ini. Saham emiten kesehatan terdampak sentimen positif kenerja solid dan merebaknya Covid-19, cermati saham jagoan analis.


Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah saham emiten sektor kesehatan seperti PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Soho Global Health Tbk (SOHO), dan PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) mencatatkan penguatan dalam beberapa waktu terakhir.

Contohnya saja, saham KLBF melesat 23,81% dalam sebulan dan naik 14,71% secara tahun berjalan (YTD). Saham SOHO dan SRAJ juga melejit sejak awal tahun ini, masing-masing 7,87% dan 27,97%.

Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori, Ekky Topan, menjelaskan bahwa kekhawatiran pasar terhadap potensi penyebaran kembali Covid-19 menjadi salah satu pemicu utama pergerakan harga saham sektor ini.

“Sepekan terakhir, kasus Covid-19 di Thailand mencapai lebih dari 65.000, sementara di Indonesia ada 72 kasus baru. Kementerian Kesehatan mengeluarkan surat edaran kewaspadaan yang langsung disambut positif oleh pasar dengan kenaikan harga saham emiten kesehatan dalam perdagangan awal pekan,” ujarnya pada Kontan, (3/6).

Baca Juga: Saham Sektor Keuangan Jadi Pendorong Indeks Acuan

Meski bersifat jangka pendek hingga menengah, sentimen ini dinilai memperkuat psikologi pasar dan mendongkrak permintaan terhadap produk-produk kesehatan. Di sisi lain, kinerja fundamental emiten juga mendukung tren positif ini.

Kalbe Farma tercatat membukukan laba bersih Rp 1,11 triliun pada kuartal I-2025, tumbuh 12,5% secara tahunan. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan segmen obat resep dan efisiensi biaya operasional. Sementara itu, SOHO mencatatkan laba bersih sebesar Rp 133,2 miliar, naik 5,46% YoY. 

 

“Kombinasi antara kekuatan fundamental dan katalis jangka pendek ini menciptakan dorongan positif terhadap harga saham emiten-emiten sektor kesehatan,” tambahnya.

Melihat prospek ke depan, Ekky memperkirakan kinerja emiten kesehatan akan tetap menjanjikan pada kuartal II-2025. Faktor musiman seperti pancaroba diprediksi meningkatkan permintaan terhadap obat dan suplemen, sementara efisiensi biaya terus menjadi penopang perbaikan margin.

Baca Juga: Tersengat Sentimen Positif, Simak Prospek Emiten Konsumsi & Saham Rekomendasi Analis

“Sejumlah katalis positif lain yang bisa mendukung sektor ini antara lain program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), ekspansi rumah sakit swasta, pemerataan distribusi farmasi, digitalisasi layanan medis, hingga inovasi produk kesehatan,” katanya.

Meski demikian, beberapa risiko masih perlu dicermati, seperti fluktuasi nilai tukar rupiah, ketergantungan pada bahan baku impor, serta ketatnya persaingan harga dan ketergantungan terhadap proyek-proyek pemerintah.

Dari sisi investasi, Infovesta merekomendasikan saham KLBF untuk dibeli dengan target harga awal Rp 1.675 dan potensi lanjutan ke Rp 1.800, didukung strategi bisnis yang adaptif. 

Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham Sektor Konsumen Non-Primer yang Layak Koleksi

“SOHO juga menarik untuk dikoleksi, dengan target harga di kisaran Rp 850 hingga Rp 900 per saham,” tutupnya.

Selanjutnya: Stimulus dan Gaji ke-13 Berpotensi Mendongkrak Konsumsi di Pusat Perbelanjaan

Menarik Dibaca: 7 Ide Desain Furnitur Ruang Tamu yang Jenius untuk Rumah Minimalis Modern

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×