Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Perbaikan ekonomi dalam negeri membuat rupiah semakin percaya diri menghadapi dollar AS. Di pasar spot, Selasa (1/3) nilai tukar rupiah menguat 0,21% ke level Rp 13.347 per dollar AS dibanding sehari sebelumnya. Sementara di kurs tengah Bank Indonesia, rupiah menguat 0,21% ke level Rp 13.367.
Rully Arya Wisnubroto, Analis Pasar Uang PT Bank Mandiri Tbk memaparkan, meningkatnya optimisme perekonomian Indonesia membuat rupiah dalam tren menguat. "Laju inflasi bulan Februari cenderung stabil sehingga membuka ruang pelonggaran kebijakan moneter," ujarnya.
Sebelumnya, angka pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2015 sebesar 5,04% juga sudah memperlihatkan adanya perbaikan ekonomi dalam negeri.
Dengan angka inflasi 4,4% secara tahunan dan deflasi 0,09%, Rully melihat BI dapat kembali memangkas suku bunga kembali sebesar 25 basis poin pada semester pertama tahun ini. Apalagi, jika nilai tukar rupiah bisa terus stabil.
Namun, resiko global masih cukup besar. Kelanjutan perlambatan ekonomi China serta pemulihan ekonomi di beberapa negara yang tidak sesuai harapan dapat membuat nilai tukar dollar AS menguat sehingga menekan mata uang garuda.
"Ekonomi di beberapa negara seperti zona Eropa dan Jepang membuat Bank Sentral mengumumkan kebijakan longgar dan membuat dollar AS menguat," lanjut Rully.
Rully memprediksi, memprediksi rupiah masih akan menguat pada Rabu (2/3) didukung oleh efek lanjutan data inflasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News