kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,14   10,84   1.19%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Diskon PPN Diperpanjang, Ini Emiten Properti yang Diuntungkan


Jumat, 18 Februari 2022 / 06:30 WIB
Diskon PPN Diperpanjang, Ini Emiten Properti yang Diuntungkan


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

Angka marketing sales BSDE tahun 2021 sebesar Rp 7,7 triliun berada di atas 10,2% target prapenjualan 2021 perusahaan yang memperkirakan di Rp 7 triliun. Realisasi marketing sales BSDE juga lebih tinggi dari perkiraan yang dibuat oleh UOB Kay Hian 2,9% di Rp 7,5 triliun. 

Pra penjualan Ciputra Development (CTRA) juga tumbuh 35% secara yoy menjadi Rp 7,4 triliun. Angka ini lebih tinggi 27% dari manajemen CTRA sebesar Rp 5,9 triliun dan sekitar 16% di atas perkiraan UOB Kay Hian sebesar Rp 6,4 triliun.

Summarecon Agung (SMRA) juga melaporkan pertumbuhan marketing sales yang kuat sebesar 58,7% yoy menjadi Rp 5,24 triliun. Hasil marketing sales SMRA berasal dari Summarecon Serpong (33,7%) dan Bogor (35,6%), mengambil porsi terbesar 69,3% dari total prapenjualan.

Baca Juga: Ciputra (CTRA) Proyeksi Serapan Ruang Perkantoran Masih Melambat Tahun Ini

Akhmad berharap, perpanjangan pembebasan PPN akan mendukung pertumbuhan prapenjualan pada tahun 2022. Program pembebasan PPN (pajak untuk pembeli rumah sebesar 10% dari harga rumah), bisa menjadi katalis positif bagi pengembang di bawah emiten yang dikaver UOB Kay Hian. "Kami mengharapkan total pertumbuhan prapenjualan pengembang properti di bawah cakupan kami mencapai 7,3% yoy di tahun 2022," ujar dia. 

Dari jumlah tersebut, UOB Kay Hian memperkirakan, segmen residensial tumbuh sekitar 8,4% yoy lebih rendah dari tahun 2021 yang tumbuh 34,2% yoy. Namun penjualan segmen residensial menjadi kontributor utama total marketing sales sebesar 73,3% pada tahun 2022, dari tahun 2021 yang menyumbang 72,6%. 

"Prakiraan pertumbuhan kami untuk prapenjualan BSDE, CTRA, dan SMRA pada tahun 2022 mencakup dampak positif dari pembebasan PPN," kata Akhmad. Pada tahun 2021, kontribusi pembebasan PPN untuk prapenjualan CTRA 27%, SMRA 15% dan BSDE sekitar 13%. 

Selanjutnya, sentimen lain yang diharapkan dari emiten properti adalah rendahnya bunga KPR bisa berlanjut setidaknya hingga semester I tahun ini. "Kami mengantisipasi Bank Indonesia akan menaikkan suku bunga acuan pada tahun ini," kata Akhmad. 

Faktor risiko lain adalah The Fed berencana menaikkan suku bunga dan inflasi yang meningkat. Namun, data historis menunjukkan bahwa ada jeda waktu kenaikan bunga acuan dan bunga KPR. Artinya kenaikan BI 7-Day (Reverse) Repo Rate tidak dilakukan dalam bulan yang sama. 

Jika dengan asumsi BI akan menaikkan benchmark secepat awal-kuartal ke 2 tahun 2022. Maka UOB Kay Hian memperkirakan dampak pada bunga KPR kemungkinan dimulai pada awal kuartal III tahun 2022. 

Baca Juga: Bumi Serpong Damai (BSDE) Cetak Marketing Sales Rp 7,7 Triliun di Tahun 2021

Ini bersama dengan kebijakan uang muka nol persen dan lingkungan tingkat hipotek rendah di semester I tahun 2022. "Kami memperkirakan, pengembang terus mencatat pertumbuhan permintaan perumahan," ujar Akhmad dalam riset. 

Untuk empat saham emiten properti yang dikaver oleh UOB Kay Hian diberi rekomendasi BUY. Dimana saham BSDE dipasang target Rp 1.300 per saham, CTRA diberi target Rp 1.200, SMRA Rp 1.000 dan BEST dengan target Rp 195. 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×