Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi
Laba bersih LPPF pada kuartal III-2019 sendiri hanya mencapai Rp 24 miliar, turun 83,7% secara yoy. Christine memperkirakan pada kuartal IV-2019 LPPF masih akan mencatatkan kinerja yang serupa. Hal ini tidak terlepas dari kemiripan dalam clearance inventory yang sama dengan periode kuartal III-2019.
Dengan berbagai tantangan yang menanti di 2020, Christine memproyeksikan pendapatan LPPF masih akan stagnan dan berada di Rp 10,09 triliun dengan laba bersih Rp 1,55 triliun.
Sementara itu, analis Indopremier Sekuritas Kevie Aditya dalam risetnya pada 20 Januari 2020 menuliskan PT Mitra Adi Perkasa (MAPI) merupakan emiten ritel yang tidak akan terlalu terdampak dari katalis negatif yang tengah mengancam.
Baca Juga: Jadi Andalan Nomor Wahid Bagi Philip Morris, Begini Rekomendasi Saham HMSP
Kendati pada kuartal III-2019, MAPI hanya mampu mencatatkan SSSG di level 3%, Kevie menilai pada kuartal IV-2019, MAPI akan solid dan berhasil mencapai SSSG sebesar 6-8%. Sehingga menjadikan SSSG MAPI sepanjang 2019 di 4%.
“MAPI yang mempunyai pasar di kalangan menengah ke atas dinilai tidak akan terlalu terpengaruh dengan kemungkinan menurunnya daya beli, sehingga masih mungkin menjaga angka SSSG sebesar 4%,” tulis Kevie.
Selain tidak cukup terdampak, Kevie menilai ekspansi yang dilakukan MAPI dengan merambah bisnis kecantikan melalui BOOTS juga punya peluang yang positif jika dilihat dari potensi pasarnya. Kevie memproyeksikan pendapatan MAPI pada 2020 akan mencapai Rp 24,75 triliun dengan laba bersih Rp 1,26 triliun
Dengan kondisi seperti ini, Christine merekomendasikan untuk hold saham LPPF dengan target harga Rp 4.000. Sementara untuk saham RALS, Robert merekomendasikan buy dengan target harga Rp 1.200 dan sahamMAPI juga direkomendasikan buy oleh Kevie dengan target harga Rp 1.250.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News