Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Pria yang pernah berkarier di Siemens Indonesia dan Protelindo ini mengenang, pada awal waktu menyewakan mobil, dia pernah merugi karena si penyewa tidak mau membayar. Indra juga pernah mengecap rugi berinvestasi saham akibat kondisi ekonomi yang tidak terkontrol sehingga proyeksi berubah.
Oleh karena itu, menurut dia, risiko investasi harus dikelola, baik dengan diversifikasi maupun alokasi budget supaya potensi kerugian dapat terkontrol. "Dalam berinvestasi, investor harus berhati hati dan siap juga dengan kondisi di luar kendali kita yang mungkin bisa menyebabkan kerugian," ucap Indra.
Dari pengalaman investasi yang sudah lebih dari 20 tahun, ada beberapa hal yang selalu ia ingat dan terapkan selama berinvestasi. Pertama, investasi harus terdiferensiasi untuk mengurangi risiko dan pilihlah produk investasi yang memang benar-benar dipahami.
Baca Juga: Tips Mengelola Uang Gajian untuk Investasi di Masa Depan
Kedua, pilihlah produk sesuai profil investasi masing-masing. Sebagai contoh, kalau seseorang memiliki profil investasi yang konservatif maka jangan terlalu dominan ke produk yang berisiko. Jadi, produknya harus terbagi antara yang risiko tinggi dan risiko rendah.
"Ketiga, be patient. Kalau mau cepat untung, umumnya semakin tinggi risikonya. Jadi jangan terburu-buru ingin untung besar," kata dia. Keempat, alokasikan budget untuk investasi yang sesuai, di luar dana untuk kebutuhan utama.
Baca Juga: Tips memperbaiki kesehatan keuangan pasca-Lebaran
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News